Penurunan Giro Wajib Minimum Primer akan Dorong Kredit 0,6 persen
Menurut Juda, dari penurunan tersebut akan meningkatkan pertumbuhan kredit perbankan sekitar 0,6 persen
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengatakan dampak dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) primer ke industri perbankan akan terasa 3 bulan kedepan.
Menurut Juda, dari penurunan tersebut akan meningkatkan pertumbuhan kredit perbankan sekitar 0,6 persen.
Impact nya akan terasa sekitar 3 bulan, jadi sekitar tahun depan,” kata Juda, di Jakarta, Sabtu (21/11/2015)
Sebelumnya BI melakukan pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan GWM Primer untuk mendorong kapasitas pembiayaan perbankan dan mendukung kegiatan ekonomi yang mulai meningkat sejak kuartal III 2015.
GWM Primer diturunkan menjadi 7,5 persen dari sebelumnya 8 persen. Penurunan ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas penyaluran kredit Rp 18 triliun.
BI menilai bahwa stabilitas makroekonomi semakin baik sehingga terdapat ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter.
Berdasarkan survei perbankan Indonesia periode Oktober 2015, pertumbuhan kredit baru diperkirakan menguat pada kuartal IV 2015.
Optimisme penyaluran kredit pada kuartal IV didorong oleh membaiknya kondisi ekonomi secara tahunan dan perkiraan penurunan suku bunga kredit pada kuartal IV 2015 yang sejalan dengan suku bunga dana (tabungan, deposito dan giro) yang diperkirakan akan menurun. (Sylke Febrina Laucereno)