Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Diawali Kebangkrutan, Achmad Zaky Sukses Kembangkan Bukalapak.com

Semangat wirausaha Achmad Zaky turun drastis saat usaha mi ayam bersama kawan-kawannya di kampus bangkrut

Editor: Sanusi
zoom-in Diawali Kebangkrutan, Achmad Zaky Sukses Kembangkan Bukalapak.com
Warta Kota/Nur Ichsan
BUKALAPAK GANDENG INDOMARET - Konsumen membayar transaksi belanja online Bukalapak.com di salah satu gerai Indomaret di Jakarta, Minggu (18/10). Bukalapak.com sebagai situs marketplace terkemuka di Indonesia, menambah fitur pembayaran yang baru dengan menggandeng jaringan retail minimarket terkemuka di Indonesia, Indomaret, untuk melayani transaksi pembayaran belanja di Bukalapak.com, yang telah memiliki lebih dari 11.500 gerai yang semuanya tersebar di Jawa, Bali, Madura dan Sumatera. Fitur pembayaran belanja dengan uang tunai di Indomaret ini sebagai solusi belanja online di Bukalapak.com bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank. Warta Kota/nur ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semangat wirausaha Achmad Zaky turun drastis saat usaha mi ayam bersama kawan-kawannya di kampus bangkrut. Keinginan orangtuanya agar dia menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) terus membayangi.

Namun, keinginannya mendapat gaji lebih besar dan membuka lapangan kerja untuk orang banyak membuat niat wirausahanya terkerek kembali. Semangatnya kembali berkobar.

Zaky, begitu dia disapa, kembali mencoba peruntungannya. Kali ini pikirannya tertuju pada pembuatan situs belanja dengan misi menaikkan kelas Usaha Kecil Menengah (UKM).

Dimulai dari sebuah garasi dengan ditemani seorang kawannya, ia membangun situs Bukalapak.com, dan mendekati banyak UKM. Toh, itu pun belum juga berjalan mulus.

Penolakan muncul dari mana-mana, mulai orangtua, kerabat terdekat hingga partner bisnis yang dibidik. Namun, dengan tekadnya, situs belanja tersebut sudah bisa menjaring lebih dari satu juta pengunjung tiap harinya dengan transaksi ratusan juta.

Cerita itu menjadi kisah yang biasa dipakai untuk memotivasi wirausahawan muda hingga saat ini. Zaky bilang, mendapat pekerjaan dan jabatan yang dicita-citakan bukanlah hasil akhir penemuan potensi.

Ia berkisah, saat bekerja di perusahaan milik orang lain, potensi diri yang bisa dipakai masih terbatas. Selain itu, Anda masih dihadapkan pada kemungkinan dipecat.

Berita Rekomendasi

Satu-satunya cara mengoptimalkan potensi diri adalah dengan berwirausaha. Itulah sebabnya, banyak pengusaha mengaku puas membangun bisnis meski omzet yang diraihnya belum sebanyak pendapatan saat memiliki jabatan penting di tempat bekerjanya dahulu.

Selain itu, masih ada sederet keuntungan saat merintis usaha sendiri. Dilansir oleh entrepreneur.com (29/1/2015), berikut di antaranya:

Hubungan relasi yang baik

Saat bekerja di perusahaan milik orang lain, satu hal yang harus dijaga adalah perangai dna sikap. Keharusan menjadi orang ‘baik’ kerap membuat para karyawan bertingkah laku seperti yang diinginkan atasan.

Pura-pura semacam itu tak sedikit mengakibatkan lingkungan yang tidak sehat. Berbeda saat membangun bisnis sendiri. Wirausahawan akan cenderung memilih partner kerja yang memiliki visi sama agar tak terjadi bentrok sehingga tak perlu juga berpura-pura.

Keuntungan lebih banyak

Tak mudah menjadi seorang wirausahawan. Saat memulai bisnis baru, beban yang terasa akan lebih berat daripada saat Anda bekerja di perusahaan orang lain dengan manajemen yang sudah terbangun.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas