Industri Nasional Keok, Menperin Salahkan Suku Bunga BI
Tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia menyebabkan industri nasional hanya tumbuh 5,21 persen sampai kuartal III 2015.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengaku daya saing industri nasional masih kalah dengan Malaysia dan Singapura.
Menurut Saleh hal itu disebabkan tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia yang menyebabkan industri nasional hanya tumbuh 5,21 persen sampai kuartal III 2015.
"Saya minta agar menurunkan suku bunga agar bisa bersaing," ujar Saleh di CEO 100 Kompas 2015, JCC, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Saleh memaparkan bunga kredit untuk sektor industri di kisaran angka 10 sampai 11 persen oleh bank. Saleh pun membandingkan Singapura dan Malaysia lebih rendah 5 sampai 6 persen.
"Artinya ini harus diturunkan, paling tidak agar kita bisa bersaing," ungkap Saleh.
Saleh menyayangkan investasi asing yang masuk ke sektor industri pada triwulan III hanya sekitar 3,15 miliar dolar AS. Angka tersebut mengalami penurunan 8,52 persen jika dibandingkan 3,44 miliar dollar AS pada periode yang sama di 2014.
Alasan utama penurunan ini karena ketersediaan harga energi dalam negeri untuk produksi masih mahal, sehingga ke depan harus ada penyesuaian harga energi dari listrik dan BBM, agar investasi asing tertarik masuk Indonesia.