Cerita Menteri Jonan Soal WC Rp 500 Juta
Awalnya Jonan meminta PT INKA agar memperbaiki toilet di stasiun kereta api agar airnya tidak jatuh ke tanah
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat masih menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku kesal dengan kerja PT INKA membangun toilet. Pasalnya harga satu unit toilet mencapai Rp 500 juta.
"Saya tanya manajemen INKA, anda sekolah atau tidak? Kalau sekolah anda tidak waras," ujar Jonan mengenang masa lalunya di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Awalnya Jonan meminta PT INKA agar memperbaiki toilet di stasiun kereta api agar airnya tidak jatuh ke tanah. Selama enam bulan menunggu hasilnya, Jonan mengaku tidak puas karena harganya yang ditawarkan terlalu mahal.
"Secara ekonomis toilet Rp 500 juta, akhirnya saya minta dikerjakan sendiri," ungkap Jonan.
Jonan pun saat itu menyerahkan pengembangan toilet bersih kepada Kepala Pusat Keselamatan PT KAI Ronald Pracipto. Setelah menunggu enam bulan, Jonan akhirnya mendapatkan toilet idamannya dengan harga jauh lebih murah dari PT INKA.
"Kita berdua lakukan penelitian sampai diterapkan, waktu enam bulan, diterapkan 2012 akhirnya setelah dibuat masal, ditawarkan hingga 12 juta," kata Jonan.
Jonan pun ingin agar toilet yang dibuat oleh PT KAI mendapat hak cipta. Sedangkan penemunya adalah Ronald Pracipto yang kata Jonan alumni Universitas Brawijaya jurusan hukum.
"Ini hak ciptanya atas nama PT KAI dibiayai PT KAI penemunya bukan saya," papar Jonan.
Jonan juga menyayangkan para lulusan teknik di dalam negeri yang mampu membuat namun tidak bisa mengimplementasikan dan menjualnya.
"Banyak orang sekolah teknik, tapi jurusan administrasi. Kalau jadi barangnya sangat mahal tidak ekonomis tidak bisa dipakai," kata Jonan.