Redenominasi Dilakukan Jika Ekonomi Stabil
Sebelumnya BI sudah memulai redenominasi namun pada 2013 namun terjadi presisi Amerika Serikat (AS) sampai sekarang.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan redenominasi atau penyederhanaan mata uang rupiah akan dilakukan jika ekonomi nasional sudah stabil.
Dia mengatakan, sebelumnya BI sudah memulai redenominasi namun pada 2013 namun terjadi presisi Amerika Serikat (AS) sampai sekarang.
"Redenominasi itu harus diimbangi dengan kondisi ekonomi yang stabil," kata Agus di Jakarta, Selasa (1/12/2015)
Dia mengatakan, jika tahun depan yakni 2016 kondisi ekonomi stabil dan baik tidak menutup kemungkinan untuk memulai kembali redenominasi mata uang rupiah.
"Jadi nanti tidak hanya Rp 10 ribu menjadi Rp 10, harga barangnya juga akan disesuaikan, ini berbeda dengan sanering atau potong uang, dimana harga barangnya tidak disesuaikan," ujar Agus.
Menurut dia, redenominasi atau penyesuaian nilai uang dan harga dilakukan bertujun untuk memperbaiki ekonomi.