Titik Akhir Perjalanan LRT Jadi Pusat Destinasi Baru di Bekasi
Keterbatasan dan tingginya harga lahan di Jakarta menjadikan kelas menengah dan menengah bawah kesulitan mencari tempat tinggal
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Keterbatasan dan tingginya harga lahan di Jakarta menjadikan kelas menengah dan menengah bawah kesulitan mencari tempat tinggal. Daerah penyangga Jakarta seperti Bekasi menjadi salah satu pilihan dalam mencari hunian.
Hal ini dikarenakan posisi Bekasi sebagai penghubung bagi kawasan sekitarnya, yakni, Jakarta, Karawang, Bogor, dan Kabupaten Bekasi serta dekat dengan daerah Industri sehingga membuat prospek properti Bekasi terus meningkat dan diburu banyak investor dan pengembang.
Bekasi memiliki potensi pengembangan properti yang besar karena kebutuhan yang begitu besar baik untuk tempat tinggal maupun untuk investasi. Semakin banyak permintaan untuk properti di Bekasi, harga tanah di Kota ini pun diprediksi naik dan merupakan investasi yang tepat untuk masa depan.
Didukung pula dengan maraknya pembangunan infrasturktur jalan tol dan transportasi yang telah mulai berjalan seperti transportasi masal kereta ringan Light rail transit (LRT), jalur kereta api dwiganda Manggarai–Cikarang, jalan tol layang Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) dan lingkar luar luar Cimanggis – Cibitung yang diproyeksikan menjadi lingkar luar luar yang menghubungkan daerah penyangga ibukota.
Potensi properti di Bekasi yang ditunjang dengan pembangunan proyek infrastruktur itu nantinya ikut mengerek harga jual properti hingga mencapai 30% - 50%.
Saat ini total jumlah penduduk Bekasi mencapai sekitar 7,4 juta. Dari jumlah itu, 2,5 juta penduduknya bekerja di Jakarta. Besarnya jumlah penduduk Bekasi yang bekerja di Jakarta dengan memanfaatkan berbagai sarana transportasi yang ada membuka peluang developer untuk mengembangkan apartemen di lokasi yang dekat dengan infrastruktur atau sarana transportasi.
Salah satunya yaitu PT Adhi Persada Properti (APP) sebagai anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang mengembangkan Grand Dhika City Bekasi. Sebagai anak usaha dari BUMN yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk membangun LRT, APP mendapatkan keuntungan karena ujung jalur LRT yang juga menjadi stasiun penghentian terakhir berada di Bekasi akan dibangun di kawasan Grand Dhika City (GDC) Bekasi.
Sebagai sebuah kawasan superblock dengan luas 10 hektar yang terdiri dari Apartemen, Mall, Hotel, perkantoran dan nantinya akan terintegrasi dengan stasiun LRT, menjadikan GDC Bekasi sebagai pilihan menarik untuk investasi properti di wilayah Bekasi.
Saat ini, GDC Bekasi sedang memasarkan tower cempaka dan telah masuk dalam tahap serah terima unit. Di tahun depan APP juga akan mulai meramaikan kawasan GDC Bekasi ini dengan membangun lifestyle mall dan beberapa tower apartemen lainnya.
Selain itu, APP juga akan segera mulai membangun Apartemen Mardhika Park di Tambun, dikarena jaraknya hanya 5 kilometer dari GDC Bekasi. Serta pada tahun ini APP juga tengah membangun Tower Emerald Grand Dhika City @Jatiwarna.
Kedepan, Apartemen Mardhika Park dan Grand Dhika City @Jatiwarna akan dibuatkan feeder untuk mengsupport penghuni yang akan menaiki LRT.
Dalam mengembangkan posisinya sebagai Transit Oriented Development (TOD) atau satu konsep pengembangan tata ruang kota multi fungsi yang terintegrasi dengan jaringan transportasi umum massal, APP tengah bersinergi dengan Divisi TOD Properti PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas yang mendukung posisinya sebagai kawasan strategis.
Sebagai kawasan yang terintegrasi stasiun LRT, parkir area, mal dan apartemen, GDC Bekasi akan memiliki stasiun LRT sendiri di dalamnya yang terhubung dengan rencana MRT dan Commuter Line, sehingga jarak menuju pusat kota dapat ditempuh dengan sangat singkat. Jadi memang lebih memudahkan orang yang tinggal di dalamnya.
Jika tidak tinggal di GDC Bekasi, kawasan TOD telah menyiapkan lahan parkir yang cukup luas menampung parkir kendaraan penumpang yang akan menuju pusat kota.
Untuk awalnya selain park and forward yang menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menempatkan mobilnya di GDC Bekasi sebelum melanjutkan ke tempat meeting atau kantornya di Jakarta.
GDC juga mengembangkan kawasan kuliner yang berada di dalam kawasan.
Diharapkan nantinya kawasan kuliner ini dapat menjadi tempat hang out pekerja komuter di Bekasi. GDC juga dilengkapi dengan tempat untuk meeting maupun bekerja bagi pekerja yang
mobile.
Ipuk Nimpuno, Direktur Utama PT Adhi Persada Properti (APP) mengatakan,“Untuk GDC Bekasi yang akan dijadikan sebagai titik nol LRT, Desember kita akan mengembangkan sebuah tempat berkumpul berupa tempat makan dengan konsep alfresco dinning.
Harapannya dengan dibangun tempat tersebut nantinya selain sebagai stasiun untuk berlalu lalang penumpang tempat tersebut akan menjadi ikon tersendiri khususnya buat Bekasi.”
“Harapan saya dengan proyek LRT ini nantinya selain akan mengurangi kemacetan dan orang tidak harus tinggal di pusat kota, karena LRT itu akan kontinyu berjalan setiap 10 menit dan orang akan tiba di pusat kota juga dalam waktu yang sama. Jadi bisa dikatakan tinggal di Bekasi bukan lagi jadi alternatif namun memang pilihan utama lokasi tempat tinggal.” Jelas Ipuk.
Selain itu Ipuk Nimpuno menambahkan, “Untuk yang bertempat tinggal di Mardhika Park dan GDC @Jatiwarna juga makin dimudahkan karena rencananya dengan dibuatkan shuttle bus yang pembayaran tiketnya akan terintegrasi langsung dengan tiket LRT. Jadi penghuni di sana akan mendapatkan keuntungan yang sama dari pembangunan proyek ini.”