Sektor Properti Kelas Menengah Bawah akan Tumbuh di Tahun 2016
Dia menyebutkan untuk segmen menengah ke bawah segmen high end akan mengalami penurunan dan properti non subsidi
Penulis: Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sektor properti di Indonesia 2016 diprediksi masih terus menggeliat, apalagi didorong dengan program pembangunan 1 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mengatakan dengan program tersebut turut memberikan sentiment positif untuk sektor perumahan kelas menengah bahkan ke bawah.
“Jadi program itu mendorong semangat menggeliatnya persiapan developer untuk memenuhi permintaan dari perumahan di menengah ke bawah,” kata Maryono di Jakarta, Kamis (7/1/2016)
Dia menyebutkan untuk segmen menengah ke bawah segmen high end akan mengalami penurunan dan properti non subsidi.
“Kami prediksikan pertumbuhan hanya sedikit dan tidak berbeda jauh dari tahun 2015,” ujar dia.
Untuk meningkatkan penyaluran, perseroan membangun divisi non subsidi, yang nantinya akan menangani penyaluran KPR non subsidi BTN.
Hingga kuartal III 2015 penyaluran KPR BTN Rp 91,61 triliun dengan komposisi 43,75 persen untuk KPR bersubsidi atau sekitar Rp 40,08 triliun.
Sedangkan 56,25 persen adalah KPR non subsidi atau sekitar Rp 51,53 triliun. Market share subsidi BTN mencapai 30,46 persen, sedangkan non subsidi 39,16 persen