TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka menindaklanjuti " sinergi untuk membangun negeri" telah ditanda tangani Kesepakatan Kerja sama antara PT Aneka Tambang ( Persero ) Tbk, PT Bukit Asam (Persero ) Tbk, PT Timah (Pesero)Tbk,dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Rencananya kerjasama ini akan membentuk satu holding perusahaan tambang.

Kesepakatan Kerjasama ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing BUMN dalam kerangka sinergi antar BUMN.

Hal ini dilaksanakan dengan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip GCG, peraturan pasar modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Komite ini diberi tugas untuk mempersiapkan konsolidasi BUMN Pertambangan dalam suatu Holding Company," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Selain itu empat perusahaan di sektor pertambangan ini akan mendorong potensi Investasi, Geological Exploration, pengelolaan komoditas pertambangan, dan sarana kesehatan.

"Bagaimana BUMN pertambangan kita bisa berkonsolidasi sehingga kita menjadi satu grup usaha pertambangan yang bisa bersaing di kancah dunia, tidak hanya Indonesia," ungkap Rini.

Kesepakatan kerjasama yang ditanda tangani oleh empat BUMN tersebut merupakan langkah awal menuju konsolidasi usaha dalam arti sesungguhnya.

Rencananya akan dikaji oleh suatu komite yang disebut Komite Konsolidasi BUMN Pertambangan, sebagaimana telah dibentuk oleh Menteri BUMN melalui Keputusan Nomor SK-250/MBU/12/2015 tanggal 14 Desember 2015.

"Saya sudah keluarkan keputusan untuk keluarkan komite, konsolidasi ini sebenarnya menyamakan konsolidasi pemikiran," tegas Rini.

Sebagai salah satu wujud Kesepakatan Kerjasama , bersamaan dengan penanda tanganan kesepakatan bersama tersebut, juga ditanda tangani MOU antara PT Aneka Tambang (persero )Tbk dengan PT Bukit Asam (Persero ) Tbk dalam rangka pasokan tenaga listrik ke pabrik peleburan Ferronikel di Halmahera Timur.