Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Aksi Ambil Untung Bisa Tahan Harga Saham

Namun dilihat sepekan, IHSG tutup koreksi 1% dengan kisaran pergerakan di 4500 hingga 4600

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Aksi Ambil Untung Bisa Tahan Harga Saham
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rendahnya resiko pasar kawasan akhir pekan lalu berhasil mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tutup di teritori positif setelah sepanjang perdagangan bergerak bervariasi dalam rentang 43 poin.

David Sutyanto Market Research - First Asia Capital mengatakan, IHSG berhasil bertahan di atas level 4500 tutup di 4546,288 atau menguat 15,840 poin (0,35%) di tengah meningkatnya aksi jual pemodal asing yang membukukan penjualan bersih mencapai Rp696,21 miliar.

"Saham sektoral yang menjadi penopang penguatan indeks adalah saham unggulan Astra International Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan sejumlah saham emiten BUMN Karya yang bergerak bullish sepekan kemarin," kata David, Senin (11/1/2016).

Namun dilihat sepekan, IHSG tutup koreksi 1% dengan kisaran pergerakan di 4500 hingga 4600.

Sentimen positif dari domestik,merespon penurunan harga sejumlah komponen energy, yang berhasil mengangkat indeks di awal pekan tidak mampu menahan sentimen negatif yang berasal dari eksternal.

Pemodal asing cenderung menghindari aset beresiko seiring meningkatnya resiko pasar saham global yang dipicu faktor China. Sepekan kemarin penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp 616 miliar.

Tekanan pasar sepekan kemarin terutama dipicu meningkatnya kekhawatiran memburuknya perekonomian China menyusul langkah otoritas China (PBoC) yang terus melemahkan mata uang Yuan dan tren bearish harga minyak yang terus berlangsung hingga anjlok 11% sepekan kemarin di USD32,87/barrel.

Berita Rekomendasi

Meningkatnya ketegangan geoolitik di sejulah kawasan seperti di Timur Tengah dan Semenanjung Korea turut memperburuk sentimen pasar.

Memasuki perdagangan awal pekan ini, pergerakan IHSG diperkirakan masih berfluktuasi menyusul kondisi pasar global yang masih diliputi kekhawatiran terhadap China dan harga minyak yang terus anjlok.

Indeks DJIA dan S&P di Wall Street akhir pekan lalu kembali anjlok masing-masing 1% tutup di 16346,45 dan 1922,03.

"Sepekan kemarin indeks DJIA dan S&P masing-masing anjlok 6 persen. Dengan kondisi pasar eksternal yang kurang kondusif penguatan lanjutan IHSG rawan tertahan aksi ambil untung," ujaenya.

David menambahkan, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi di kisaran 4990 hingga 4580 cenderung koreksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas