Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 7,71 Miliar Dolar AS
Kepala BPS Suryamin mengatakan surplus terjadi karena total ekspor lebih besar dari impor
Penulis: Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan sepanjang 2015 surplus 7,71 miliar dolar Amerika Serikat.
Kepala BPS Suryamin mengatakan surplus terjadi karena total ekspor lebih besar dari impor.
Total ekspor sepanjang 2015 mencapai 150,25 miliar dolar AS dan impor mencapai 142,74 miliar dolar Amerika Serikat.
“Surplus ini terbesar dalam lima tahun terakhir, kecuali pada 2011 surplus mencapai 26,06 miliar dolar AS, sedangkan 2012 defisit 1,66 miliar dolar AS, pada 2013 4,07 miliar dolar AS dan 2014 2,19 miliar dolar AS,” kata Suryamin di Jakarta, Jumat (15/1/2016)
Suryamin menjelaskan jika dibandingkan 2014 volume ekspor dan impor cenderung sama hanya mengalami sedikit kenaikan namun pada tahun ini harga cenderung lebih rendah.
Rendahnya harga seiring dengan pelemahan ekonomi global.
"Kecuali barang tambang memang mengalami penurunan ekspor karena kebijakan pemerintah yang mewajibkan membangun smelter," jelasnya.
Sementara itu untuk defisit neraca perdagangan per bulan Desember 235,8 juta dolar AS lebih rendah dibandingkan periode November 2015 sebesar 410 juta Dolar As.