Analis: Rencana Jababeka Naikkan Harga Jual Lahan Dinilai Belum Tepat
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berencana menaikkan harga jual lahan industri sebesar 10 persen hingga15 persen
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berencana menaikkan harga jual lahan industri sebesar 10 persen hingga15 persen, sehingga harga lahannya maksimal mencapai Rp 3,45 juta per meter persegi.
Analis PT Minna Padi Investama Tbk Frederik Rasali mengatakan, rencana KIJA untuk menaikkan harga jual tersebut pada tahun ini belum tepat, mengingat kondisi sektor properti yang belum sangat baik dan masih lemahnya permintaan.
"Rencana KIJA naikan harga jual pasti berpengaruh pada pendapatannya nanti, karena saat ini demand belum muncul lantara masih menunggu keputusan pemerintah terkait infrastruktur," kata Frederik, Jakarta, Kamis (21/1/2016)
Saham KIJA di Bursa terkoreksi pada penutupan sesi pertama ke level Rp 227 atau turun 3 poin dari penutupan perdagangan kemarin Rp 230 per saham.
Frederik menuturkan, sektor properti pada semester I tahun ini diperkirakan masih cukup berat, namun di semester II diharapkan dapat kembali menggeliat seiring dengan berjalannya proyek-proyek ifrastruktur pemerintah.
"Penurunan saham KIJA sesi I hari ini, memang ada pengaruhnya terkait rencana perusahaan menaikkan harga jual lahan. Saya lihat, saham KIJA sesi II, masih bisa terkoreksi kembali," tuturnya.