Harga Minyak Murah, Menteri ESDM Ogah Turunkan Harga BBM
Harga minyak acuan Indonesian Crude Price masih berada di kisaran harga murah yakni 32 dolar AS per barel
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak acuan Indonesian Crude Price masih berada di kisaran harga murah yakni 32 dolar AS per barel. Hal itu bisa memicu penurunan harga BBM jenis Premium dan Solar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan tidak akan menurunkan harga BBM untuk jenis Premium dan Solar. Alasan utamanya Sudirman ingin mengikuti perhitungan yang disepakati pemerintah setiap tiga bulan sekali.
"Kita sudah punya aturan, peninjauan harga BBM dilakukan setiap 3 bulan sekali," ujar Sudirman di komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Sudirman memprediksi selama beberapa waktu ke depan, harga minyak akan terus menurun. Namun hal itu tidak membuat sikap Sudirman berubah untuk menurunkan harga BBM.
"Benar sekali bahwa harga minyak dunia terus turun, bahkan hari-hari ini makin dalam," ungkap Sudirman.
Sudirman memaparkan faktor pembentuk harga BBM bukan hanya acuan harga minyak dunia saja, tetapi ada kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing, efisiensi mata rantai pasokan dan biaya penyimpanan menjadi komponen keputusan harga BBM naik atau turun.
"Ini yang terus kita tinjau untuk lebih efisien," kata Sudirman.