Cermat Berinvestasi di Tahun Monyet Api
Memasuki tahun baru, investor perlu menata kembali portfolio investasi. Lalu, bagaimana investasi yang pas di tahun monyet api ini?
Editor: Sanusi
![Cermat Berinvestasi di Tahun Monyet Api](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/imbas-lesunya-perekonomian-indonesia_20151027_222548.jpg)
Dia menuturkan dollar Amerika Serikat bisa menjadi alternatif investasi di tahun ini. Instrumen tersebut cenderung akan menguat seiring masih bertahannya AS di tengah kondisi global.
Selain itu, instrumen emas berpotensi menarik di semester I 2016 baik dari segi transaksi ataupun harga. Namun, kilau emas akan berkurang di semester II dari segi transaksi. "Dari harga emas masih berpeluang bagus di semester II, namun rawan koreksi," tutur dia.
Instrumen lain yang menarik untuk dikoleksi merupakan properti. Menurut Fang, investasi ini akan berbuah manis apabila masuk di semester II tahun 2016.
"Di semester II akan dimulainya pertumbuhan menggembirakan, ini indikasi dimulainya bullish kembali properti sampai dengan beberapa tahun ke depan kecuali di tahun Anjing Tanah atau 2018 yang sedikit stagnan," kata Fang.
Analisis dia, elemen logam dan air memiliki peranan dalam kembali naiknya sektor properti di tahun 2016 hingga beberapa tahun ke depan.
"Sehingga, kami sarankan instrumen investasi yang berisiko rendah seperti deposito, obligasi, dan sebagainya sebagai pilihan yang lebih safe untuk antisipasi tahun turbulensi 2016 ini, dengan porsi 70 persen low risk dan 30 persen moderate. Hindari investasi yang terlalu spekulatif dengan risiko yang tinggi," papar dia.
Sementara untuk reksadana dan saham masih menarik lantaran harga saham yang mulai rendah. Namun, investasi saham di tahun ini masih rawan mengalami koreksi.
Adapun saham yang direkomendasi merupakan saham yang perusahaannya bergerak di bidang usaha berelemen bagus di tahun Monyet Api. Yakni, elemen air seperti pariwisata, ekspedisi, perikanan, transportasi dan sebagainya. Elemen tanah seperti properti, perbankan, grosir barang ritel, pergudangan, dan sebagainya.
Lalu, elemen api seperti bahan bakar, energi, restoran serta bengkel las. Elemen kayu seperti perhutanan, perkebunan, dan tekstik. Serta elemen logam seperti otomotif, sparepart, ataupun alat-alat berat.(Maggie Quesada Sukiwan, Wahyu Satriani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.