Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Investasi Emas Diprediksi Kembali Konclong Awal Februari Ini

Faktor terbaru yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah kemerosotan indikator manufaktur China.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Investasi Emas Diprediksi Kembali Konclong Awal Februari Ini
KONTAN

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Awal pekan dibuka harga emas dengan penguatan. Gejolak ekonomi global memicu aksi berburu pelaku pasar terhadap si kuning emas karena perannya sebagai safe haven.

Mengutip Bloomberg, Senin (1/2) pukul 16.25 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange merangkak naik 0,44% ke level US$ 1.121 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini sudah terangkat 1,44% dalam sepekan terakhir.

Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka menuturkan faktor terbaru yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah kemerosotan indikator manufaktur China, baik swasta maupun pemerintah, yang dirilis Senin (1/2) pagi tadi.

Lalu merosotnya data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal empat 2015 lalu. “Index USD koreksi dan pelaku pasar khawatir akan gejolak ekonomi global dipicu dari perlambatan ekonomi China yang tidak kunjung usai,” jelas Nanang.

Apalagi kini, peluang kenaikan suku bunga The Fed dinilai kian menipis. Belum lagi keputusan BOJ dengan suku bunga negatif serta dugaan ECB akan segera mengekor menambah panjang katalis positif bagi harga emas.

Belum lagi biasanya menjelang perayaan Tahun Baru China, permintaan emas fisik diprediksi meningkat. Dugaan ini diperkuat dengan prediksi Barclays Plc bahwa permintaan emas China tahun 2016 ini akan naik.

Secara bulanan rata-rata permintaan emas fisik di China bisa mencapai 17,9 ton dan secara total tahunan di level 215 ton. Padahal selama ini rata-rata permintaan emas fisik China setiap tahunnya di kisaran 200 ton. Artinya terjadi peningkatan.

Berita Rekomendasi

Reporter Namira Daufina/Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas