April Nanti, Jakarta Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Investasi Perhotelan
Di ajang ini, Kementerian Pariwisata akan menawarkan 10 destinasi prioritas Indonesia kepada para investor.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kota Jakarta kembali menjadi tuan rumah ajang Hospitality Investment Conference Indonesian (HICI) 2016. Acara ini akan digelar di Hotel Raffles, 28-29 April 2016.
Acara ini akan jadi ajang bertukar ide, presentasi dan strategi pariwisata antarpeserta di Indonesia. Sphere Conference menjadi penyelenggara ajang ini.
Ada 200 peserta yang mengikuti konferensi ini. Dari Indonesia misal Panorama, Parador dan Hotel Sofyan. Sedangkan dari luar negeri misal dari Singapura, China, Malaysia, Asia Pasifik, dan negara-negara Timur Tengah.
"Nanti ada dua grup besar peserta yang ikut konferensi HICI yakni hotel operator dan hotel investor," kata Patricia Cheong, General Manager Sphere Conference, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berencana turut ambil bagian dalam ajang ini. Di ajang ini, Kementerian Pariwisata akan menawarkan 10 destinasi prioritas Indonesia kepada para investor.
Destinasi wisata tersebut antara lain Borobudur-Jawa Tengah, Mandalika-NTB, Labuhan Bajo-NTT, Bromo Tengger Semeru-Jawa Timur, Kepulauan Seribu-Jakarta, Toba-Sumatera Utara, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Tanjung Lesung-Banten, Morotai-Maluku Utara, dan Tanjung Kelayan-Belitung.
"Kami targetkan tiga investor yang akan menanamkan modal pada acara konferensi. Nilainya Rp 1 triliun," jelas Hengky Manurung, Kepala Bidang Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com yang dihimpun dari berbagai sumber, bisnis perhotelan di Indonesia masih bertumbuh dari sisi jumlah pasokan kamar hotel.
Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menunjukkan jumlah pasokan kamar hotel diestimasi mencapai 580.000 unit di tahun ini. Sementara itu, jumlah wisatawan asing yang masuk Indonesia hanya 9 juta orang.
Jika dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia, jumlah pasokan kamar hotel di negara tersebut sebanyak 200.000 dengan rata-rata wisatawan 25 juta orang.
Dari kajian properti 2016 PT Cushman & Wakefield Indonesia, menyebutkan perlambatan ekonomi berdampak pada penurunan permintaan kamar hotel.
Berlakunya larangan penggunaan hotel untuk keperluan seminar dan pertemuan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga berdampak pada lesunya bisnis hotel.
Tapi, jumlah pasokan kamar hotel akan terus bertambah. Di Jakarta saja, akan ada tambahan 3.300 kamar hotel baru di 2016, atau total mencapai 34.900 unit kamar.