TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Mandiri Tbk memperkuat sinergi perbankan melalui penyaluran kredit sindikasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sepanjang 2015, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan sindikasi senilai Rp 37,33 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebesar 28 persen diantaranya disalurkan ke sektor kelistrikan. Sebanyak 10 persen ke pembiayaan jalan tol. Sedangkan sisanya ke sektor usaha pertambangan dan industri lain.

Komitmen dan pencapaian pembiayaan ini membuat bank hasil merger beberapa bank pelat merah ini diganjar anugerah Best Project Finance Deal of the Year in Southeast Asia 2015 dari Alpha Southeast Asia.

Anugerah ini terutama diberikan atas keterlibatan Mandiri dalam pembiayaan proyek kereta bandara yang dikelola PT KAI lewat kredit sindikasi bersama Bank BRI, BNI dan BCA.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pada pembiayaan sindikasi itu, Bank Mandiri bertindak sebagai joint mandated lead arranger untuk proyek pembangunan kereta bandara dengan nilai kredit sindikasi sebesar Rp2,1 triliun.

"Kami berharap, dengan sinergi perbankan ini rencana-rencana pengembangan infrastruktur di Tanah Air dapat terealisasi sehingga mendukung upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi,” kata Royke, Rabu (3/2/2016).

Seiring dengan upaya pemerintah mempercepat pembangunan di Tanah Air, Royke memproyeksikan penyaluran kredit sindikasi Bank Mandiri akan ikut meningkat sebesar 10 persen di tahun 2016.

Hingga September 2015, Bank Mandiri mempekerjakan sekitar 35.503 karyawan dengan 2.380 kantor cabang dan 7 kantor cabang, perwakilan, perusahaan anak di luar negeri.

Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 17.341 mesin ATM, dan 53.895 mesinyang tersambung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, 294.437 mesin Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan elektronik yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center.