Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Banjir di Ruas Tol Cikampek Ganggu Bisnis Logistik dan Bikin Truk Cepat Rusak

"Kalau truk diam, potensi bocornya tinggi sehingga menyebabkan kerusakan produk (yang diangkut)"

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Banjir di Ruas Tol Cikampek Ganggu Bisnis Logistik dan Bikin Truk Cepat Rusak
ISTIMEWA
Kyatmaja Lookman 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Peristiwa banjir yang melanda Tol Cikarang di ruas tol Jakarta-Cikampek, awal pekan ini sangat merugikan kalangan pengusaha truk dan mereka yang bergerak di bisnis jasa kargo dan logistik.

"Dampaknya akan buruk kalau banjir terus berkelanjutan. Tapi untungnya banjir kemarin sebentar saja," kata Kyatmaja Lookman, pengusaha pemilik angkutan kargo truk Lookman Djaja dalam obrolan dengan Tribun, Rabu (17/2/2016).

Meski banjir di ruas tol tersibuk di Pulau Jawa tersebut tidak berlangsung lama, Kyatmaja yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan tetap ada dampak jangka pendeknya terhadap bisnis jasa kargo dan logistik. Misalnya, penjadwalan pengiriman barang-barang logistik milik klien yang jadi terganggu.

"Bencana banjir selalu jadi masalah buat pengusaha truk. Kita bisa lihat permasalahan banjir ini selalu terjadi menahun, dan tiap tahun selalu tambah parah karena pengelolaan drainase yang buruk. Jika banjir tinggi, berpotensi membuat rusak kendaraan," terangnya.

Dampak buruk lainnya, barang-barang muatan di dalam truk juga bisa ikut rusak karena udara menjadi lembab. Selain itu, jadwal ketibaan atau pengiriman dan penjemputan barang dari dan ke kota tujuan juga terlambat.

"Itu pasti, karena kalau truk diam, potensi bocornya tinggi sehingga menyebabkan kerusakan produk (yang diangkut)," imbuhnya.

Kyatmaja menambahkan, baru-baru ini pihaknya pernah membahas hal ini dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan lembaga kajian berbasis di Jepang, JAICA.

Berita Rekomendasi

Pertemuan tersebut membahas kontijensi bencana terhadap perekonomian dan bisnis transportasi darat.

"Tampaknya Indonesia belum punya solusi kontinjensi. Jadi jika jalur utama kita putus (karena banjir), alur distribusi logistik kita juga ikut lumpuh," imbuh Kyatmaja.

Sampai sekitar April nanti intensitas curah hujan diperkirakan masih tinggi yang berpotensi memunculkan banjir. Namun Kyatmaja berharap banjir tak terjadi lagi agar angkutan logistik tak terganggu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas