Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kabin Mewah Garuda Indonesia, Jurus Hemat Berbekal Teknologi Modern

Teknologi modern yang diusung super diamond seat memberi penghematan bagi Garuda Indonesia

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Kabin Mewah Garuda Indonesia, Jurus Hemat Berbekal Teknologi Modern
Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo bersama dengan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nuansa modern hadir saat Garuda Indonesia mempertontokan super diamond seat untuk kelas bisnis pesawat jenis Airbus A330-300. Konfigurasi tempat duduk dengan akses 1-2-1, televisi dengan ukuran 16 inci plus layar sentuh pada hanset atau remote, double USB, tempat duduk lebih lebar betukuran 24 inci serta panjang 82 inci, menjadi andalan layanan Garuda.

"Semuanya lebih canggih, memberikan nuansa baru bagi penumpang, tempatnya lebih luas, dan tempat duduknya lebih luas serta ketika pramugari memberikan makanan maka tidak melewati penumpang di pinggir," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo kepada Tribun, Selasa (15/2).

Bukan tanpa sebab Arif mengandalkan super diamond seat di kelas bisnis pesawat jenis Airbus A330-300. Apalagi, super diamond seat ini digunakan maskapai lain pada armada A350. Bagi Arif, teknologi modern yang diusung super diamond seat menjadi catatan khusus. Sebab, teknologi baru itu justru memberi penghematan bagi Garuda Indonesia.

"Kalau sebelumnya pemindahan chanel di tv kan menyentuh layarnya, kalau sekarang memakai remote jadi enggak mudah rusak," tutur Arif yang mengaku tidak terlalu hapal biaya perawatan yang dikeluarkan lantaran mengusung super diamond seat di kelas bisnis Garuda Indonesia.

"Biayanya enggak jauh dari sebelumnya, tapi saya tidak punya angkanya," paparnya.

Untuk diketahui, Airbus A330-300 memiliki range sejauh 15 ribu kilo meter atau mencapai 12 jam terbang non-stop dengan kapasitas 287 tempat duduk, yang terdiri dari 24 kelas bisnis dengan super diamond seat dan 263 kelas ekonomi.

Memasuki 2016, Arif menjelaskan, Garuda melaksanakan program pengembangan perusahaan yang diberi nama Sky Beyond. Program ini berfokus pada tiga strategi utama.

Berita Rekomendasi

"Mulai dari sinergi dalam grup perusahaan, efisiensi dan efektifitas, serta peningkatan layanan yang mengakselerasi pencapaian kinerja perusahaan," ungkapnya.

Menurut Arif, penurunan harga avtur yang terus terjadi turut membantu perseroan dalam melakukan ekspansi yang lebih aman, sehingga akhirnya dapat menciptakan pertumbuhan bagi kinerja perseroan lebih baik lagi.

"Biaya kita berkurang karena efisiensi besar-besaran, salah satunya di bahan bakar, tahun lalu penumpang Garuda hampir 25 juta orang, Citilink 10 juta orang," ujarnya.

Sepanjang tahun ini Garuda menargerkan jumlah penumpang mencapai 27,5 juta orang dan Citilink diharapkan mencapai 13 juta orang. "Pekerjaan rumah kita, bagaimana bersaing di global, domestik kita sudah jelas, Garuda dan Citilink market sharenya 44 persen tahun lalu, pada tahun ini ditargetkan 50 persen," papar Arif.

Sepanjang 2016 Garuda Group akan menerima 16 armad baru yang terdiri dari satu Boeing 777-300ER, empat Airbus A330-300, empat ATR72-600, dan delapan Airbus A320 untuk Citilink.

Dengan demikian, hingga akhir tahun ini Garuda Group akan mengoperasikan total 188 armada yang terdiri dari 144 dioperasikan Garuda dan 44 armad dijalankan oleh Citilink.

Arif menyebut, penambahan pesawat tersebut untuk menambah rute penerbangan ke luar negeri. Seperti kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah serta Eropa. Sementara pesawat jenis Boeing 777-300 ER merupakan armada terakhir yang dijadwalkan tiba. Pesawat tersebut hasil pesanan tahun 2013. Pesawat yang baru diterima ini punya konfigurasi 393 kursi. Perinciannya 367 kursi kelas ekonomi dan 26 kursi kelas bisnis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas