Kereta Api Logistik di Pelabuhan Tanjung Priok Berhasil Diuji Coba
KA Pelabuhan JICT dijadwalkan secara komersil dalam waktu dekat, untuk melayani angkutan petikemas relasi JICT-Cikarang
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Kemaritiman bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan anak usahanya PT Kereta Api Logistik (KALOG) serta PT JICT menyelenggarakan uji coba angkutan KA Pelabuhan JICT.
Hal itu untuk pengoperasian KA Pelabuhan sebagai penghubung arus barang ekspor dan impor melalui pelabuhan Tanjung Priok.
"Melalui uji coba ini, KALOG menyatakan kesiapannya dalam menjalankan KA Pelabuhan baik angkutan maupun pengelolaan emplasemen serta kegiatan bongkat muat," ujar Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Api Logistik, Sugeng Priyono, Kamis (18/2/2016).
Pada uji coba ini, rangkaian KA pelabuhan stamformasi 10 Gerbong Datar (GD) dimuat dengan 18 kontainer ukuran 20 feet (18 TEUs). Rangkaian KA kemudian diberangkatkan melalui Stasiun Pasoso menuju kawasan JICT.
"Saat ini, secara umum kesiapan KA Pelabuhan JICT telah mencapai 95 persen menunggu penyelesaian infrastruktur dan fasilitas pendukung, sementara man power juga tengah dipersiapkan untuk memastikan kelancaran operasional layanan," ungkap Sugeng.
Sugeng memaparkan uji coba ini memastikan kelancaran kegiatan operasional mulai dari langsir hingga bongkar muat petikemas dari dan ke kereta api. Dalam uji coba kali ini, KALOG menyiapkan kelengkapan fasilitas pendukung seperti petikemas yang akan diangkut oleh Kereta api serta fasilitas alat berat untuk bongkar muat.
KA Pelabuhan JICT dijadwalkan akan dioperasikan secara komersil dalam waktu dekat, untuk melayani angkutan petikemas relasi JICT-Cikarang Dry Port (CDP) dengan stamformasi 30 GD. Pada tahap awal, dua rangkaian KA akan dioperasikan setiap hari untuk perjalanan pulang pergi (PP) atau sekitar 200 TEUs dari kapasitas sebanyak 620 TEUs. Ke depan, selain CDP, akan ada tujuan lain yang kini tengah dipetakan untuk dikembangkan lebih lanjut oleh perusahaan.
Dengan tersedianya akses moda KA ke Pelabuhan Tanjung Priok, selain dapat menurunkan dwelling time, diharapkan juga mampu berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik nasional serta dapat menjadi alternatif moda angkutan barang selain trucking.