Kementerian Sosial Targetkan 2019 Indonesia Bebas Lokalisasi Prostitusi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tahun 2019 Indonesia mencanangkan bebas lokalisasi prostitusi.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tahun 2019 Indonesia mencanangkan bebas lokalisasi prostitusi. Hingga saat ini, dari 168 lokalisasi yang ada sudah ditutup 68.
"Alhamdulillah telah ditutup sebanyak 68 dari 100 lokalisasi yang ada. Pada 2019 Indonesia mencangkan bebas lokalisasi prostitusi," ujar Mensos, Minggu (6/3/2016).
Pada 29 Januari lalu, kata Mensos, dinas sosial (dinsos) dan pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia menyatakan komitmen menutup lokalisasi prostitusi di daerah.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur merespon dengan pencanangan secara bertahap menutup 35 titik lokalisasi dan di Mei 2016, Pemda Mojokerto dan 3 lokalisasi di Tangerang juga akan bertahap ditutup.
Kementerian Sosial (Kemensos) berkomitmen akan menutup lokalisasi prostitusi di seluruh Indonesia. Sebab, di sana terjadi perdagangan manusia (human trafficking), eksploitasi seksual, serta tindak kekerasan.
"Dipastikan di lokalisasi prostitusi terjadi human trafficking, eksploitasi seksual, serta tindak kekerasan yang semuanya bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), hukum Negara, serta norma agama," kata Khofifah.
Misalnya, di Tangerang, Banten, dimana para Wanita Tuna Sosial (WTS) dirotasi dan dipindah dua kali dalam seminggu ke lokalisasi lain dan kembali ke tempat semula dan begitu seterusnya.
"Jelas skali, terjadi eksploitasi seksual, perdagangan manusia, serta tindak kekerasan. Maka, negara harus hadir untuk melindungi segenap warga negara dari berbagai tindakan melanggar hukum tersebut," kata Khofifah.