Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

JK Minta Taksi Online Tidak Diadu-domba dengan Taksi Konvensional

"Jangan lupa ini bukan saja soal angkutan, Anda mau makan martabak juga bisa. Itu dengan banyaknya sistem itu, lalu lintas Jakarta ini lebih rapi."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in JK Minta Taksi Online Tidak Diadu-domba dengan Taksi Konvensional
TRIBUN/SANOVRA JR
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan pada acara penyampaian SPT Tahunan di Gedung Wisma Kalla, Makassar, Sulsel, Jumat (4/3). Jusuf Kalla melaporkan SPT tahunannya dengan cara e-Filing. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transportasi umum berbasis daring adalah solusi bagi masyarakat di Jakarta. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengakui, bahwa dengan adanya pilihan transportasi tersebut, masyarakat Jakarta diberikan sejumlah kemudahan.

Tak hanya itu, masyarakat Jakarta juga dipermudah dalam memesan sesuatu. Karena umumnya penyedia jasa layanan transportasi daring, juga menyediakan layanan jasa antar barang.

"Jangan lupa ini bukan saja soal angkutan, Anda mau makan martabak juga bisa. Itu dengan banyaknya sistem itu, lalu lintas Jakarta ini lebih rapi sebenarnya," ujar Jusuf Kalla, kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Merebaknya bisnis tersebut, juga telah membuka banyak lapangan pekerjaan baru, terutama bagi masyarakat kecil yang memiliki kemampuan mengendarai kendaraan.

Namun demikian ia akui bisnis tersebut telah membuat transportasi umum konvensional kehilangan penumpangnya. Jusuf Kalla mengimbau, kedua jenis transportasi tersebut harus lebih diatur, agar tidak menimbulkan masalah.

"Persoalannya ialah sbnrnya dengan timbulnya dua sistem ini tiba-tiba angkutan Jakarta banyak. Itulah menyebabkan salah satu pihak kekurangan penumpang," terangnya.

Untuk transportasi umum berbasis daring, hingga kini belum ada aturan yang menjadi payung hukum. Aturan tersebut perlu dikeluarkan, agar semua pihak bisa lebih memiliki kepastian.

BERITA TERKAIT

Sedangkan menurutnya pemerintah DKI Jakarta juga harus lebih menertibkan transportasi umum konvensional, agar jumlahnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat di ibukota.

"Sehingga jangan semua seenaknya bertambah. sehingga menimbulkan masalah juga sebenarnya," ujar Jusuf Kalla.

"Ini menyangkut rakyat banyak sebenarnya, orang yang mencari pekerjaan. Jadi tidak boleh satu sama lain dihadap-hadapkan," tandasnya.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas