TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Digital Association (IDA) merilis hasil risetnya terkait konsumsi media online, dimana mayoritas masyarakat perkotaan mengkonsumsi berita melalui ‎telepon genggam.

Adapun persentasenya tertinggi mencapai 96 persen‎ dibandingkan media lain seperti televisi 91 persen, surat kabar 31 persen dan radio 15 persen.

Ketua IDA Edi Taslim mengatakan, hal ini merupakan temuan dari riset IDA yang didukung oleh Baidu Indonesia dan dilaksanakan oleh lembaga riset global Gfk dengan meriset lima kota besar di Indonesia selama penghujung 2015 yang mencakup 1521 panelis yang ditanam melalui perangkat meraka dan 775 responden yang dilakukan interview langsung.

"Kemajuan teknologi telah mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi, yang tentunya kami lihat sebagai opportunity untuk menyuguhkan konten yang tepat di saat yang tepat, dengan cara yang tepat," kata Edi, Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Media Director Consumer Choices Gfk Indonesia Robin Muliady menjelaskan, ‎pembaca berita online cenderung didominasi oleh kelompok usia 33 tahun sampai 42 tahun dan sedikit lebih banyak pria dibanding wanita.

Dari segi status sosial ekonomi, kata Robin, ternyata lebih banyak SES A dan B, dimana kebanyakan dari mereka sebesar 60 persen mengkonsumsi berita secara ruti setiap minggu, bahkan ada 24 persen yang membaca berita online setiap hari.

"Waktu yang menjadi pilihan favorit konsumsi juga bervariasi," kata Robin.

Pada Senin sampai Jumat, terjadi puncak konsumsi pada pukul 12.00 hingga 15.00 karena bertepatan dengan jam istirahat makan siang.

Sedangkan pada Sabtu paling tinggi pada pukul 12.00 hingga 18.00 dan Minggu menjadi kian panjang lagi atau cenderung merata dari pukul 12.00 sampai 21.00.