Riset Studi Konsumsi Media Online Dapat Jadi Pegangan Praktisi Marketing
96 persen masyarakat mengonsumsi berita melalui telepon genggam, televisi sebanyak 91 persen
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Digital Association (IDA) telah merilis hasil risetnya terkait Studi Konsumsi Media Online, yang hasilnya dapat dijadikan pegangan pengiklan agar produk yang ditawarkannya tepat sasaran.
Riset yang dilaksanakan di beberapa wilayah yaitu Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya dilakukan pada Oktober-November 2015 dengan 1.521 panelis yang ditanam melalui perangkat mereka dan 775 responden diwawancarai secara langsung.
Hasilnya, 96 persen masyarakat mengonsumsi berita melalui telepon genggam, televisi sebanyak 91 persen, surat kabar 31 persen dan radio 15 persen.
Sementara mengenai kontennya, masyarakat lebih menggemari hiburan sebesar 73 persen, isu sosial sebanyak 70 persen dan politik serta olah raga berada di bawah 50 persen atau masing-masing 49 persen dan 48 persen.
Ketua IDA Edi Taslim, mengatakan kemajuan teknologi telah mengubah cara masyarakat mengonsumsi informasi dan hal ini dapat dijadikan peluang untuk menyuguhkan konten yang tepat.
"Hasil ini juga perlu disikapi oleh para praktisi marketing dan merek, agar dapat berkomunikasi dengan target pasarnya melalui moda yang relevan," ujar Edi, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, industri kreatif di Indonesia terus berkembang, terlebih pada sektor teknologi dan konten online.
"Konten yang disajikan terus berkembang pesat, sehingga kita perlu perbanyak riset seperti ini untuk bisa melihat pergerakan dunia media yang begitu progresif," ujar Triawan.
Triawan pun mengajak para kreator untuk terus berkreasi dan pintar dalam memanfaatkan teknologi, sebab hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru ekonomi digital di Asia.
"Karena kita ketahui bahwa lanskep media sangat dinamis, berubah cepat, gadget juga terus mengalami perubahan dari yang biasa sampai yang paling cangih, kalau dulu TV dan media cetak, kini jenis media berevolusi jadi lebih baik yaitu media online," tuturnya.