Krakatau Steel Ajak Pelindo II Jualan Baja
PT Krakatau Steel (persero) Tbk tahun ini mempunyai serangkai strategi untuk mendongkrak kinerja perusahaan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Krakatau Steel (persero) Tbk tahun ini mempunyai serangkai strategi untuk mendongkrak kinerja perusahaan.
Apalagi di 2015 komoditas baja melemah akibat pasar baja global.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar memaparkan dalam waktu dekat pihaknya melakukan Sinergi BUMN dengan PT Pelindo II (persero).
Kerjasama kedua perusahaan plat merah bisa meningkatkan volume penjualan 41 persen atau dari 1,9 juta ton menjadi 2,7 juta ton di 2016.
"Kerjasama dengan Pelindo II melalui pengoperasian, pembangunan pelabuhan, dan optimalisasi penggunaan lahan," ujar Sukandar di kantor Krakatau Steel, Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Sukandar menyebut strategi lain yang dilakukan Krakatau Steel adalah pembangunan pabrik Blast Furnance.
Saat ini pabrik yang berada di daerah Karawang progres pembangunannya telah mencapai 93 persen.
"Akhir tahun pabrik Blast Furnance selesai," ujar Sukandar.
Dalam meningkatkan kinerja perseroan, Sukandar juga melakukan berbagai efisiensi biaya operasional.
Hal yang dilakukan dengan menurunkan biaya produksi slab hingga 60 dollar AS per ton dari penghematan listrik 100 megawatt per hari sepanjang tahun di pabrik Blast Furnace.
Perseroan juga berusaha menurunkan tarif listrik melalui pembangunan Coal Fired Boiler 2 x 80 megawatt.
Proyek ini sedang dalam tahap persiapan dan direncanakan selesai awal 2019. Setelah proyek selesai, tarif listrik Krakatau Steel dapat ditekan di bawah Rp 900/kwh.
"Berbagai upaya modernisasi telah dilakukan perseroan untuk menaikkan kehandalan, efisiensi, dan produktifitas pabrik melalui revitalisasi produksi," kata Sukandar.