Setelah Tak Lagi Memimpin Bank Mandiri, Budi G Sadikin Akan Diplot Pimpin BUMN
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, selepas pensiun sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, dirinya akan mengisi waktu dengan liburan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Posisi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah berganti mulai hari ini, Senin (21/3). Suksesi kepemimpinan di tubuh bank pelat merah itu diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Posisi Direktur Utama Bank Mandiri yang sebelumnya diisi oleh Budi Gunadi Sadikin, digantikan oleh Kartika Wirjoatmodjo yang sebelumnya berkedudukan sebagai Direktur Keuangan.
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, selepas pensiun sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, dirinya akan mengisi waktu dengan liburan selama satu bulan ke depan.
Selain itu, Budi mengatakan, masih akan menimbang posisi jabatan dan peluang yang ada ke depannya.
"Satu bulan kedepan memang waktu yang sibuk. Selain liburan saya akan memikirkan bagaimana peluang kedepannya mendekati waktu pensiun," ujar Budi, Senin (21/3).
Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk belum memutuskan posisi Budi Gunadi selanjutnya usai mengabdi di bank tersebut.
Namun, Menteri BUMN Rini Soemarno memberi sinyal bahwa Budi Gunadi bakal kembali menjabat sebagai pimpinan di salah satu BUMN.
"Kami akan memprospek Pak Budi Gunadi Sadikin, menjadi direktur utama BUMN juga, masih," ujar Rini, Senin (21/3).
Namun, Rini belum memberikan secara detail BUMN mana yang bakal dipimpin oleh Budi Gunadi selanjutnya. Tapi, dari kabar yang beredar, Budi Gunadi akan ditempatkan di Holding BUMN Tambang yang pembentukannya akan dilakukan pada tahun ini.
Ketika dikonfirmasi masalah tersebut, Budi tidak mengiyakan atau membantah. "Saya masih mempertimbangkan," ujar Budi.
Deputi Budang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Suevei dan Jasa Konsultasi, Kementerian BUMN Gatot Trihargo membenarkan pernyataan bosnya.
Gatot mengatakan, Budi memang akan diprospek menjadi salah satu kandidat calon Direktur Utama di salah satu BUMN atau holdong. Namun terkait nama BUMN atau Holding yang dimaksud, Gatot enggan merinci lebih lanjut. "Masih di BUMN nantinya," ujar Gatot.
Reporter: Galvan Yudistira