Keluh-kesah Sopir Taksi Setelah Aspirasinya Tak Dihiraukan Menkominfo Rudiantara
"Masa sekelas menteri jawab begitu, tidak tahu," teriak seorang sopir taksi.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lantaran pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Rudiantara dengan perwakilan dari Paguyupan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) tidak menemui titik temu, akhirnya ratusan sopir taksi yang berkumpul di depan kantor Kemenkominfo kecewa.
Seperti diketahui, ratusan sopir taksi ini bertemo menuntut Menteri Rudiantara menutup aplikasi Grab dan Uber. Pasalnya kedua transportasi berbasis online itu ilegal dan mereka mematikan mata pencaharian dari sopir taksi serta angkutan umum lainnya.
Suharto, perwakilan dari PPAD mengaku kecewa dengan hasil pertemuan karena tidak didapatkan keputusan yang jelas dan cenderung nasib para sopir taksi digantungkan.
"Beliau (Rudiantara) mengatakan tidak bisa menutup aplikasi grab dan uber. Saya tanya siapa yang bisa tutup aplikasi itu? Dia jawab tidak tahu," tegas Suharto menyampaikan perbincangannya dengan Rudiantara dari atas mobil komando.
Alhasil pernyataan Suharto itu langsung direspon oleh ratusan sopir taksi dengan cacian. "Masa sekelas menteri jawab begitu, tidak tahu," teriak seorang sopir taksi.
Teriakan lainnya merespon jawaban Rudiantara dengan makian yang tidak pantas. "Menterinya goblok, menterinya goblok," tambah sopir taksi yang lain.
Pantauan Tribunnews.com saat ini, ratusan massa aksi sudah mulai bergeser dari Kantor Kemenkominfo ke depan Istana. Aksi unras ini terus mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan dipantau langsung oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo.