IESR: Keputusan Jokowi Akibatkan Realisasi Pasokan Gas Jadi Mundur
Karena dengan merevisi Plant Of Development (POD), maka rencana investasi Blok Masela akan mundur.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah betul-betul mempertimbangkan berbagai masukan dan untung rugi dari pilihannya.
Presiden Jokowi memutuskan proyek Blok Masela dibangun di darat dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran yang diberikan.
Karena dengan merevisi Plant Of Development (POD), maka rencana investasi Blok Masela akan mundur.
"Akibat bisa jadi keputusan ini membuat rencana investasi masela mundur karena POD harus direvisi kembali artinya pasokan gas kita pada 2022 mungkin terkendala," ujar Fabby kepada Tribun, Rabu (23/3/2016).
Lebih lanjut kata dia, tindak lanjutnya tergantung Inpex dan Shell apakah mereka akan tetap jalan atau tidak atas keputusan baru pemerintah tersebut.
"Tugas Menteri ESDM dan Ketua SKK adalah menyampaikan in ke investor dan mengamankan keputusan ini," jelasnya.
Pengamat ini berharap masyarakat bisa menikmati hasil gas berupa pembangunan yang didanai oleh penerimaan negara dari jualan gas tersebut.
"Saya berharap biaya pengembangan Masela yang diputuskan di on shore benar-benar lebih murah dari off shore sehingga negara mendapatkan penerimaan yang optimal," tandasnya.
Presiden Jokowi memutuskan pembangunan kilang Blok Masela dibangun di darat, seperti yang direkomendasikan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli
"Dari kalkulasi, dari perhitungan, dari pertimbangan yang sudah saya hitung, kami putuskan dibangun di darat," ujar Presiden di Ruang Tunggu Keberangkatan Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/3/2016).
Presiden Jokowi menjelaskan pertimbangan dari keputusan membangun kilang Blok Masela di darat, karena pemerintah menginginkan Blok Masela juga bisa memberikan nilai positif bagi masyarakat sekitar.
"Kami ingin ekonomi daerah juga ekonomi nasional, itu terimbas dari adanya pembangunan Blok Masela," kata Presiden.
"Kedua, juga pembangunan wilayah regional development juga kita ingin agar juga terkena dampak dari pembangunan besar, proyek Masela ini," kata Presiden menambahkan.
Presiden Jokowi mengatakan dirinya telah meminta kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan SKK Migas untuk menindaklanjuti keputusan yang telah diambil tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.