PT KAI Logistik Tambah Angkutan Semen Baturaja
PT Kereta Api Logistik mengambil langkah strategis untuk mendorong bisnis perusahaan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (Kalog), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), mengambil langkah strategis untuk mendorong bisnis perusahaan.
Hal ini dilakukan melalui peningkatan okupansi angkutan semen Baturaja menjadi 800 ton yang dijalankan mulai 22 Maret 2016.
“Angkutan semen Baturaja telah dilayani perusahaan sejak 2015 dengan relasi Tiga Gajah-Kertapati, Sumatera Selatan yang dijalankan bersama dengan rangkaian KA Klinker," kata Direktur Operasi dan Pemasaran Kalog, Sugeng Priyono, Rabu (30/3/2016).
Pada awal pendistribusian, volume angkutan yang dilayani hanya 80 ton stamformasi 2 Gerbong Datar (GD). Selanjutnya volume ditingkatkan menjadi 280 ton stamformasi 7 GD setiap dua hari sekali dan kini ditingkatkan kembali menjadi 800 ton setiap hari atau setara dengan 20 GD; yang dibagi menjadi dua perjalanan masing-masing 10 GD yang diikutkan dengan KA Klinker rangkaian 20 GD.
"Peningkatan volume tersebut membuktikan bahwa angkutan berbasis KA telah menjadi alternatif moda pilihan yang menawarkan keunggulan khususnya pada efisiensi daya angkut dan waktu pengiriman," kata Sugeng.
Ke depan, Kalog berkomitmen dapat secara konsisten mendorong kelancaran sistem logistik nasional, salah satunya melalui pengalihan moda angkutan dari truk ke kereta api sekaligus mengurangi beban jalan raya. Peningkatan okupansi angkutan semen Baturaja juga memberikan kontribusi bagi perkembangan pada lini bisnis angkutan non kontainer (komoditas industri).
Sepanjang tahun lalu Kalog melayani volume semen lebih dari 1,6 juta ton semen dan menyumbang hampir 50 persen dari total pendapatan tahun 2015. Komitmen sinergi kerjasama Kalog dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dituangkan melalui perjanjian kerjasama tentang angkutan semen pada Agustus 2015.
Saat ini, Kalog melayani 3 produsen semen di Indonesia, dengan wilayah operasi Sumatera Selatan untuk semen Baturaja dan pulau Jawa untuk 2 produsen semen lainnya.