Tiket.com Jual Tiket Mudik Kereta Api Tanpa Batasan Kuota
Tiket.com menjual tiket kereta api secara langsung dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) tanpa batasan kuota.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Perusahaan penyedia jasa online travel PT Global Tiket Network (Tiket.com) mulai melakukan penjualan tiket kereta api untuk mudik Lebaran.
PT Kereta Api Indonesia sendiri sudah membuka penjualan tiket kereta mudik untuk keberangkatan Lebaran H-10 sejak 28 Maret 2016 lalu hingga 6 April 2016 untuk keberangkata Lebaran H-10. Selanjutnya, tiket untuk arus balik Lebaran akan dibuka mulai 9 April 2016 hingga 18 April 2016 untuk keberangkatan Lebaran H+1 hingga Lebaran H+10.
Gaery Undarsa, Chief Communication Officer dan Co-Founder Tiket.com, mengatakan, calon pemudik tidak perlu khawatir terhadap ketebatasan jumlah tiket kereta yang dijual Tiket.com. Sebab, Tiket.com menjual tiket kereta api secara langsung dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) tanpa batasan kuota.
Menurut Gaery, calon pemudik bisa dengan mudah memperoleh tiket kereta api di Tiket.com baik melalui situs web, melalui situs mobil, maupuk dari aplikasi mobil. Dengan begitu, calon pemudik tidak perlu repot antre di stasiun untuk membeli tiket.
Chief Technology Officer dan Co-Founder Tiket.com Natali Ardianto, menambahkan, Tiket.com memiliki pengalaman menjaga sistem situs tetap stabil meski pada Lebaran tahun lalu terjadi lonjakan pengunjung hampor 25.000 kunjungan dalam satu waktu tepat di tengah malam.
Selain itu, sistem Tiket.com telah terintegrasi secara profesional dengan beberapa metode pembayaran. Jaminan keamanan transaksi melalui Tiket.com juga mempermudah calon pemudik dalam pemesanan tiket. "Customer service kami siap membantu 24 jam sehari," ujar Natali.
Bekerjasama dengan Bank BNI, Tiket.com memberikan penawaran menarik berupa diskon hingga Rp 30.000 untuk setiap transaksi pembelian tiket kereta api di semua rute. Periode promosi ini berlaku mulai 24 Maret lalu hingga 24 April 2016 dengan syarat menggunakan kartu kredit BNI untuk pembayaran.
Reporter: Herry Prasetyo