Bappebti Beri Peluang Perusahaan Pialang Berkembang
Semua pihak yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi harus memiliki ownership.
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai bertemu dengan sekitar seratus perusahaan pialang berjangka, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi kembali melakukan konsolidasi.
Bachrul Chairi meminta masukan dari Self Regulatory Organizations (SRO), yakni lembaga-lembaga yang terkait dalam Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Kamis (7/4/2016).
Hadir dalam pertemuan ini para direksi Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Direksi Indonesia Clearing House (ICH).
Bachrul Chairi mengatakan, semua pihak yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi harus memiliki ownership.
"Rasa memiliki ini sangat penting untuk kemajuan bisnis perdagangan berjangka komoditi," katanya.
Dikatakannya, perusahaan pialang berjangka mau berkembang, pihaknya memberikan peluang.
"Tapi tanggung jawab pialang terhadap nasabah harus mampu dilaksanakan," ujar Bachrul.
Pentingnya perlindungan terhadap nasabah ini, kata Bachrul Chairi dimaksudkan agar pelaku bursa berjangka dan kliring berjangka dapat lebih meningkatkan integritas.
Bachrul juga mendorong para pialang menciptakan kontrak-kontrak multilateral yang baru serta mengembangkan pasar seluas-luasnya, sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
"Tapi bukan berarti kita akan keluar dari ketentuan. Kita kan memastikan bahwa ketentuan itu merupakan garis merah yang tidak boleh dilanggar," ujar Bachrul.
Pria yang baru sebulan menjadi Kepala Bappbti ini menyatakan akan melakukan berbagai penyempurnaan peraturan demi berkembangnya industri perdagangan berjangka komoditi (PBK).