Wow! Ruko di Tanah Reklamasi Dibanderol Rp 11 Miliar Per Unit
Menurut informasi, pengembang menawarkan rumah toko atau rumah kantor di Golf Island dan Rover Walk ini dengan harga Rp 11 miliar
Editor: Hendra Gunawan
Tak hanya itu, dilihat secara seksama dan dari kejauhan, masih ada saja pekerja atau truk-truk yang melintas di sekitaran bangunan mirip rukan atau ruko, yang sudah berdiri tegak di Pulau D itu.
Datarannya masih berbentuk tanah dan terlihat debu-debu berterbangan ketika ada truk pengangkut material bangunan melintas di pulau buatan itu.
Tak Boleh Foto
Saat Warta Kota mencoba mengabadikan gambar situasi dan kondisi jembatan, serta truk-truk material bangunan yang masuk, langsung didatangi petugas keamanan setempat. Bahkan, petugas keamanan itu dengan emosi memaksa Warta Kota menghapus gambar tersebut.
Menurut petugas keamanan yang enggan menyebutkan namanya ini, pihaknya diperintahkan siapapun tidak boleh mengambil gambar di sekitar itu.
"Ini bukan wilayah umum atau pemukiman kumuh. Jadi jangan ambil-ambil gambar sebelum ada surat perizinan dari perusahaan (PT KNI). Silahkan pergi mas," ucapnya, Kamis (14/4).
Salah satu webiste penjualan rumah dan rukan, terpantau sudah banyak terpampang iklan-iklan penawaran penjualan bangunan, salah satu contohnya rumah berlantai dua. Rata-rata harga rumah tinggal yang dibangun di Golf Island tercantum seharga Rp 7 Miliar ke atas per-unitnya.
Untung berlipat
Beberapa pengembang raksasa terlibat dalam pembangunan proyek properti skala besar di 17 Pulau reklamasi. Antara lain, Agung Sedayu Group, PT Agung Podomoro Land Tbk., PT Intiland Development Tbk., dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Bukan tanpa alasan jika para pengembang itu tertarik membangun properti dengan mereklamasi kawasan pantai utara Jakarta.
Selain dapat menekan ongkos pembebasan lahan (penggusuran permukiman penduduk) sebagaimana mengembangkan lahan daratan, potensi keuntungan yang didapat juga berlipat.
Menurut sumber Warta Kota, potensi mendapat keuntungan berlipat dari menjual properti di lahan reklamasi, lebih besar ketimbang lahan daratan.
Sumber itu mengatakan, harga kavling kanal (di atas lahan reklamasi) sekitar Rp 30 juta per meter persegi. Lebih tinggi ketimbang kavling darat yang dipasarkan senilai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per meter persegi.
Sementara itu, nilai jual lahan di kawasan pulau reklamasi lebih tinggi lagi. "Harga terendah Rp 30 juta per meter persegi. Harga tertinggi sekitar Rp 40 juta- Rp 50 juta per meter persegi," kata sumber itu. (Panji Baskhara Ramadhan)