Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha Desak Pembangkit Listrik Swasta Diberi Peran Lebih Besar

Pola swasembada membuka peluang memasok listrik ke daerah terpencil, meringankan beban PLN dalam menyiapkan pembangkit, transmisi, dan distribusinya

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengusaha Desak Pembangkit Listrik Swasta Diberi Peran Lebih Besar
Kompas

Selain lebih produktif, perusahaan-perusahaan di sektor industri terutama tujuh sektor manufaktur melihat bahwa perhitungan itu setara dengan penghematan biaya rata-rata sebesar 0,9 sen per kWh.

Ketujuh sektor itu antara lain percetakan, mesin, bahan bakar & batu bara, kertas, tekstil, kimia, serta makanan dan minuman.

Salah satu contoh yang dinilai berhasil dengan pola Swasembada Pengelolaan Kelistrikan ini adalah Bekasi Power yang omzet penjualan listrik PT Bekasi Power ke PLN ini menghasilkan Rp1 triliun.

Anak perusahaan PT Jababeka ini, saat ini telah melayani kebutuhan energi dari perusahaan industri yang ada di kawasan industri Jababeka di Bekasi, dan sekitarnya termasuk kawasan industri yang ada pada system kelistrikan di Cibatu.

Bekasi Power mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 130 Megawatt di Cikarang, dan menjual hasil tenaga listrik tersebut ke PLN dengan kontrak selama 20 tahun untuk kemudian disalurkan kembali ke kawasan industri Jababeka dan masyarakat di sekitarnya.

Contoh lain terkait Small Power Producer (SPP) yang sukses seperti yang terjadi di Thailand yang dimulai sejak tahun 2004, mampu memberikan kontribusi sebesar 3.600 MW kapasitas terpasang.

Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pemerintah dan Electricity Generating Authority of Thailand (PLN Thailand), terutama terkait dengan kepastian hukum dimana ada peraturan yang jelas dan tegas.

Berita Rekomendasi

Kemudian pasokan sebagian daya ke grid yang berperan besar untuk pendanaan proyek dan stabilitas operasional pembangkit. Terakhir, kepastian pasokan gas dengan harga yang kompetitif sehingga harga jual listriknya kompetitif.

“Listrik adalah mesin pertumbuhan ekonomi,” kata Djohan.

General Eelectric komit mendukung pemerintah untuk memenuhi pembangunan 35 GW dalam 5 tahun ke depan.  

“Kami berharap dapat mendorong partisipasi sektor swasta yang lebih besar di sektor pengadaan pembangkit listrik, yang merupakan komponen penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas