Jonan Usul Militer Filipina Kawal Kapal-kapal Barang Indonesia
"Kalau diculik, cost-nya lebih besar," ujar Jonan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam dua bulan terakhir sudah dua kali peristiwa penculikan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI), oleh kelompok bersenjata di perairan Filipina Selatan.
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, menyebut saat ini setidaknya ada enam kapal asal Indonesia, yang hendak kembali ke tanah air, dan harus melintasi perairan Filipina Selatan, di mana kelompok bersenjata kerap melakukan penculikan.
"Kami sarankan kalau mau pulang ke Indonesia, saat ini lebih baik ada jaminan pengawalan dari militer Filipina lalu dijemput militer Indonesia," ujar Jonan kepada wartawan usai ia menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).
Menututnya, jika tidak ada jaminan kemanan, lebih baik kapal-kapal tersebut tidak kembali dulu ke Tanah Air daripada harus melintas perairan Filipina Selatan.
Atau mereka bisa mencari rute lain, yang tentunya lebih jauh. Kata dia harga yang harus dibayar dengan menempuh rute yang lebih jauh, tidak sebanding dengan ancaman penculikan.
"Kalau diculik, cost-nya lebih besar," ujar Jonan.
Saat ini, selain pemerintah tengah mengupayakan pembebasan para sandera, pemerintah juga tengah mengupayakan jaminan keamanan bagi kapal Indonesia di Filipina Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.