Penipuan Data, Mitsubishi Motors Jepang Tinjau Ulang Pembangunan Pabrik di Indonesia
Dengan kejadian kasus ini prospek bisnis telah ditunda untuk publikasi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penipuan yang dilakukan Mitsubishi Motors pun tampaknya berdampak kepada pembangunan pabrik barunya yang dilakukan di Indonesia.
"Dengan kejadian kasus ini prospek bisnis telah ditunda untuk publikasi," ujar Yutaka Tabata, Managing Director Mitsubishi Corporations dalam jumpa persnya kemarin.
Meskipun demikian Tabata juga menyinggung soal rencana pabrik baru di Indonesia yang tak ada perubahan rencana pembangunan.
"Pembangunan pabrik baru Indonesia dalam jadwal semi operasi berikutnya juga tetap berlangsung sebagaimana rencana yang ada. Namun apabila ada yang mencurigakan tentu kami akan memikirkan kembali hal tersebut," ujarnya lagi.
Semua kebijakan dan operasional Mitsubishi Motors (MM) dengan kasus penipuan data penggunaan bensin baru-baru ini membuat segalanya ditinjau ulang baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
MM ketahuan mencurangi angka efisiensi bahan bakar (BBM) mobil Kei (mobil kecil) dan Presiden/ CEO Mitsubishi Motors Corp, Tetsuro Aikawa, telah mengakui pihaknya melakukan kecurangan tersebut dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang, Rabu (20/4/2016).
"Kesalahan itu disengaja. Jelas kecurangan telah dilakukan untuk membuat jarak tempuh tampak lebih baik. Tetapi mengapa mereka melakukan penipuan seperti ini masih belum jelas. Kami masih menyelidiki lebih lanjut," ujar Aikawa.
Kecurangan MM ini terbongkar setelah Nissan mengungkapkan kepada pers.