Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jadi Guyonan, Iklan Penjualan Yahoo! Sampai Nampang di Situs Iklan Baris

Selama ini Yahoo! belum menentukan pilihan tegas soal akuisisi perusahaannya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jadi Guyonan, Iklan Penjualan Yahoo! Sampai Nampang di Situs Iklan Baris
GOOGLE IMAGES
Yahoo butuh suntikan dana baru untuk menyehatkan kinerja setelah pendapatan dan labanya terus merosot. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Yahoo! belum juga keluar dari masa sulit. Bisnisnya mandek, ditandai dengan PHK karyawan dan penutupan kantor cabang di beberapa negara.

Di tengah kondisi yang sedang terpuruk, beberapa perusahaan besar berniat mengakuisisi Yahoo. Mulai dari perusahaan teknologi hingga perusahaan media.

Selama ini Yahoo! belum menentukan pilihan tegas soal akuisisi perusahaannya.

Namun, hal mengejutkan terlihat pada situs iklan baris Craigslist. Ada iklan penjualan Yahoo! terpampang nyata di situs tersebut.

Selama ini, Craigslist dikenal sebagai situs untuk mengiklankan penjualan rumah, barang, jasa, tiket konser, dan iklan-iklan pribadi.

Pada iklannya, Yahoo! disebut akan dijual seharga 8 milliar dollar AS atau sekitar Rp 105 triliun. Harga bahkan bisa dinego.

"Temuan langka, perusahaan internet ini kini tersedia untuk publik," begitu tertera pada iklan baris.

Berita Rekomendasi

Cuma candaan

Setelah ditelusuri, iklan tersebut ternyata hanya candaan atau kerap disebut prank.

Yahoo! masih galau menjual perusahaannya ke perusahaan besar, apalagi ke publik luas lewat Craigslist.

"Barang cantik dalam kondisi baik, terlihat bekas pemakaian tapi bisa diperbaiki oleh tangan tepat berikutnya. Sayangnya, pemilik aslinya tak lagi bisa memeliharanya," kata sang pengiklan yang tentu saja tak serius.

Pengiklan juga menyertakan promosi lainnya, yakni total paket yang akan diberikan ke pembeli.

Paket tersebut antara lain arsip foto seksi selebrita Kim Kardashian, layanan foto FLickr, layanan blog Tumblr, kafetaria, aplikasi bawaan Yahoo! dan pengguna Yahoo! yang saat ini disebut mencapai sekitar 1 miliar orang.

Penulis: Fatimah Kartini Bohang l Sumber: Mashable

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas