Spesifikasi Euro 2, Kehadiran Dexlite Dorong Kebangkitan Kendaraan Bermesin Diesel
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar berpotensi meningkat seiring rencana PT Pertamina menurunkan harga, Dexlite.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar berpotensi meningkat seiring rencana PT Pertamina (Persero) menurunkan harga, Dexlite.
Apalagi dengan cetane number 51, Dexlite sudah masuk dalam standar Euro II.
Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan animo masyarakat terhadap Dexlite sangat tinggi, apalagi dengan rencana penurunan harga yang ditetapkan saat ini sebesar Rp 6.750 per liter.
“Jika nanti kita sukses menurunkan harga dari hasil negosiasi FAME, pasti harga akan turun lagi dan konsumsi masyarakat makin bertambah. Jadi yang ingin dilakukan Pertamina tidak hanya untuk mencari untung, tapii harus bisa memenuhi kebutuhan industri,” kata Wianda, Sabtu (30/4/2016).
Menurut Wianda, saat ini masyarakat banyak yang mau menggunakan mobil diesel, seperti di negara-negara Eropa.
Mesin diesel dengan bahan bakar solar lebih hemat dan ramah lingkungan.
Di Indonesia, mesin diesel tidak berkembang karena ketiadaan bahan bakar yang sesuai.
“Kita sebelumnya punya Pertamina Dex tapi harganya terlalu tinggi. Bio solar, cetane number-nya masih rendah yakni 48. Karena itu kita luncurkan Dexlite dengan cetane number 51,” ungkapnya.
Wianda menambahkan peluncuran Dexlite juga memberikan kesempatan kepada industri kendaraan bermotor nasional untuk memproduksi mobil diesel.
“Dengan begitu masyarakat yang ingin mengunakan kendaraan bermesin diesel tidak perlu ragu-ragu lagi sekarang,” tandasnya.
Sudirman Maman Rusdi, Pembina III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengakui tidak tersediannya bahan bakar diesel berstandard Euro II ke atas menjadi penyebab tidak berkembangnya produk-produk bermesin diesel di Indonesia.
“Mesin-mesin kendaraan diesel di dunia sekarang rata-rata sudah diatas Euro II, bahkan Euro IV, V dan VI,” kata Sudirman.
Saat ini, lanjut dia, mobil-mobil bermesin diesel hanya sekitar 20 persen dari total pasar di Indonesia, dan di dominasi oleh bus-bus dan truk.
Dia menambahkan Gaikindo tentu menyambut baik peluncuran produk baru Pertamina dengan standard Euro II, sehingga kendaraan bermesin diesel makin berkembang.