Kalah di Pengadilan, Apple Akhirnya Gagal Amankan Bisnis iPhone di Pasar China
Sejak 2007, ternyata nama IPHONE sudah lebih dulu dipakai oleh brand lokal China yang memproduksi case kulit untuk smartphone.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING- Apple akhirnya gagal mengamankan nama iPhone di pasar China.
Lewat sebuah proses pengadilan yang cukup panjang, Apple harus rela berbagi nama iPhone dengan sebuah perusahaan asal China.
Sejak 2007, ternyata nama IPHONE sudah lebih dulu dipakai oleh brand lokal China yang memproduksi case kulit untuk smartphone.
Artinya, ada dua perusahaan yang menjual produk dengan nama iPhone di China. Tentunya, itu bisa membingungkan konsumen.
Kenyataan ini meresahkan Apple. Pasalnya, iPhone sudah digunakan sejak 2002 sebagai brand smartphone pabrikan Cupertino tersebut.
Alhasil, pada 2012 lalu, Apple menuntut IPHONE untuk mengganti nama mereknya.
Bertahun-tahun menjalani proses hukum lewat berbagai jenjang pengadilan, putusan final akhirnya dikeluarkan.
Pengadilan China memutuskan IPHONE bisa tetap menggunakan nama merek tersebut untuk memasarkan produknya.
Apple dinyatakan kalah, meski tetap diperkenankan menjual iPhone di China, seperti dilansir dilaporkan CNet, Jumat (6/5/2016).
Alasannya, IPHONE sudah menggunakan nama mereknya sejak 2007. Sementara, di tahun yang sama, Apple juga meluncurkan iPhone pertamanya.
Hanya saja, iPhone baru masuk di China pada 2009. Artinya, IPHONE lebih dulu melalang buana di China ketimbang iPhone.
Keputusan final ini bernilai sah dan tak bisa diganggu gugat. Apple sendiri enggan berkomentar atas putusan pengadilan.
Diketahui, pada 2015 lalu, Apple menduduki posisi ketiga sebagai vendor dengan penjualan smartphone tertinggi di China. Perusahaan berlogo apel tergigit itu menjual lebih dari 49 juta smartphone.
Di kuartal pertama 2016, penjualan global iPhone menurut hingga 16 persen. Pendapatannya pun menciut 22,5 persen dibandingkan periode serupa pada 2015.
Penulis: Fatimah Kartini Bohang l Sumber: CNET
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.