Surplus Beras RI Diragukan Bank Dunia, Menteri Pertanian Berkilah
"Ada dampak psikologis, apalagi di bulan Januari perlu ada stok (Bulog) yang cukup tinggi."
Editor: Choirul Arifin
Gabah maupun beras tersebut biasanya untuk disimpan dan konsumsi sendiri. Adapun 54,9 persen menjual sebagian hasilnya, dan sisanya 7,6 persen menjual seluruh hasil usahanya.
Untuk itu, Suwandi menilai pernyataan Bank Dunia membuat publik menduga-duga.
Di antaranya kemungkinan itu pendapat pribadi dan bukan rilis resmi Bank Dunia, karena terlihat analisis dan argumentasinya kurang tepat.
Selain itu, tidak mungkin Bank Dunia menyarankan Indonesia impor beras di saat beras mencukupi.
"Impor beras hanya akan menguras devisa dan menyengsarakan petani," tegas Suwandi.
Penulis: Pramdia Arhando Julianto
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.