Dirjen Udara: 'Bisnis Penerbangan Hanya Prestise'
Suprasetyo memaparkan jika dibandingkan tukang penjual pulsa, lebih untuk dibandingkan bisnis penerbangan
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengakui bisnis di industri penerbangan sulit mendapatkan keuntungan besar. Menurut Suprasetyo, margin yang didapatkan dari sektor tersebut sangat tipis.
"Bisnis penerbangan margin kecil, hanya prestise," ujar Suprasetyo di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Suprasetyo memaparkan jika dibandingkan tukang penjual pulsa, lebih untuk dibandingkan bisnis penerbangan.
"Mau bisnis untung banyak ya jual pulsa saja," ungkap Suprasetyo.
Dari data Ditjen Perhubungan Udara, pertumbuhan penumpang terus naik di kisaran 12 sampai 13 persen per tahun. Namun hal itu tetap tidak bisa memberikan kontribusi margin yang besar, karena biaya operasional sektor penerbangan sangat besar.
"Pertumbuhan penumpang terus naik 12-13 persen per tahun, di atas dua digit
Optimis kita, tapi cuma marginnya kecil," kata Suprasetyo.
Suprasetyo menambahkan, pertumbuhan penumpang saat liburan panjang lebih besar di 2016 dibandingkan 2015. Karena hal itu Suprasetyo yakin industri penerbangan terus tumbuh berkembang di dalam negeri.
"Optimis tetap, perekonomian bagus, coba kemarin liburan melonjak juga, hampir 3 sampai 4 persen dibanding libur panjang tahun lalu, ada long weekend," kata Suprasetyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.