Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirjen Udara: 'Bisnis Penerbangan Hanya Prestise'

Suprasetyo memaparkan jika dibandingkan tukang penjual pulsa, lebih untuk dibandingkan bisnis penerbangan

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dirjen Udara: 'Bisnis Penerbangan Hanya Prestise'
Tribun Batam/Alvin
Lion Air yang divert ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Rabu (20/1/2016) pagi karena kawasan bandara Medan hujan dan landasan dikhawatirkan kondisinya licin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengakui bisnis di industri penerbangan sulit mendapatkan keuntungan besar. Menurut Suprasetyo, margin yang didapatkan dari sektor tersebut sangat tipis.

"Bisnis penerbangan margin kecil, hanya prestise," ujar Suprasetyo di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Suprasetyo memaparkan jika dibandingkan tukang penjual pulsa, lebih untuk dibandingkan bisnis penerbangan.

"Mau bisnis untung banyak ya jual pulsa saja," ungkap Suprasetyo.

Dari data Ditjen Perhubungan Udara, pertumbuhan penumpang terus naik di kisaran 12 sampai 13 persen per tahun. Namun hal itu tetap tidak bisa memberikan kontribusi margin yang besar, karena biaya operasional sektor penerbangan sangat besar.

"Pertumbuhan penumpang terus naik 12-13 persen per tahun, di atas dua digit
Optimis kita, tapi cuma marginnya kecil," kata Suprasetyo.

Suprasetyo menambahkan, pertumbuhan penumpang saat liburan panjang lebih besar di 2016 dibandingkan 2015. Karena hal itu Suprasetyo yakin industri penerbangan terus tumbuh berkembang di dalam negeri.

BERITA TERKAIT

"Optimis tetap, perekonomian bagus, coba kemarin liburan melonjak juga, hampir 3 sampai 4 persen dibanding libur panjang tahun lalu, ada long weekend," kata Suprasetyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas