Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

SBW Bermitra dengan Petani Sawit Independen

Kami melihat adanya potensi di Kabupaten Bengkayang, sebagai salah satu Kabupaten dengan luasan lahan sawit petani independen terbesar di Kalimantan

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in SBW Bermitra dengan Petani Sawit Independen
Ist/Tribunnews.com
Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis (tengah), Panglima Kodam XII/Tpr Mayjen TNI Agung Risdhianto (kedua kiri) dan Chairman PT Sentosa Bumi Wijaya (Member of DAW Group) Adhitya Soenjoto (ketiga dari kanan – berkemeja hijau), ditemani dengan pejabat setempat menekan sirine menandai peresmian PKS di Bengkayang Kalimantan Barat. 

‎TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sentosa Bumi Wijaya (PT. SBW), anak perusahaan dari PT. Dharma Agung Wijaya (DAW Group) mengadakan peresmian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton/jam di Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat, Senin (16/5/2016).

PKS ini merupakan pabrik kelapa sawit tanpa kebun pertama di Kabupaten Bengkayang yang didirikan dengan bermitra jangka panjang dengan para petani sawit independen. Peresmian ini dihadiri olehChairman PT SBW Adhitya Soenjoto, Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, M.H. , Panglima Kodam XII/Tpr Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.D.A, serta jajaran muspida dan muspika lainnya .

Dalam proses bisnisnya, PT. SBW bermitra dengan mayoritas petani sawit independen yang berada di Kabupaten Bengkayang yang memiliki total luasan lahan sawit hingga 12.000 Ha. PKS dengan kapasitas 60 ton/jam ini praktis mampu menyerap seluruh tandan buah segar (TBS) petani sawit independen di Kabupaten Bengkayang dan juga menyerap lebih dari 60% pekerja lokal, sehingga dapat membantu menumbuhkembangkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

‘Kami melihat adanya potensi di Kabupaten Bengkayang, sebagai salah satu Kabupaten dengan luasan lahan sawit petani independen terbesar di Kalimantan Barat. Rasio supply demand TBS masih belum seimbang, sehingga khususnya di saat musim panen banyak TBS milik petani sawit independen yang tidak dapat terserap oleh PKS-PKS yang ada. Hal ini merupakan masalah, yang seringkali TBS petani dibeli dengan harga jauh di bawah market price,’ ujar Chairman PT. Sentosa Bumi Wijaya (Member of DAW Group) Adhitya Soenjoto.

‘Hal inilah yang menjadi concern kami, oleh karena itu dengan adanya pola kemitraan jangka panjang antara PT. SBW dengan petani sawit independen, diharapkan dapat menyelesaikan masalah klasik, dimana TBS petani tidak dapat diserap dengan baik khususnya pada saat musim panen raya. Pola kemitraan ini bukan hanya bersifat transaksional jual beli TBS saja, tetapi juga salah satunya berupa penyuluhan-penyuluhan secara aktif dari PT. SBW ke petani-petani mengenai teknis berkebun yang baik, baik dari segi teknis agronomi maupun hukum. Sehingga diharapkan produktivitas lahan para petani sawit independen tersebut dapat meningkat, dan dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan petani dan keluarganya,"  tambahnya.

Dilansir dari data statistik yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan pada Desember 2014, total luas areal perkebunan kelapa sawit nasional sebesar 11.4 juta Ha, 51% atau sekitar 5.9 juta Ha dimiliki oleh perusahaan-perusahaan swasta, 41% diantaranya atau sekitar 4.7 juta Ha dimiliki oleh petani sawit independen, sisanya yakni 7% atau sekitar 700 ribu Ha dimiliki oleh perusahaan negara.

‘Pabrik kelapa sawit ini merupakan pabrik kelapa sawit tanpa kebun pertama di Kabupaten Bengkayang, di mana pendiriannya selaras dengan Permentan 98/2013. Keberadaannya menjadi salah satu solusi dalam penyerapan TBS yang dihasilkan oleh para petani sawit independen di Kabupaten Bengkayang dan sekitarnya,‘ ujar Cornelis, Gubernur Kalimantan Barat dalam sambutannya di acara peresmian PKS PT. Sentosa Bumi Wijaya.

‘Kami berharap dengan adanya sinergi yang terjalin antara perusahaan dengan para petani sawit independen, dapat membantu mempercepat perkembangan perekonomian daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

PT. Sentosa Bumi Wijaya merupakan salah satu anak perusahaan Dharma Agung Wijaya (DAW Group) yang bergerak dalam bidang pengolahan buah kelapa sawit. Dharma Agung Wijaya (DAW Group) merupakan holding company yang fokus pada pengembangan usaha di industri sawit dan energi terbarukan. Setiap bisnis DAW Group dikembangkan dengan filosofi saling menumbuhkembangkan kepada seluruh stakeholders dan hidup berkesinambungan dengan alam.

Dalam roadmap jangka menengah, DAW Group akan berekspansi dengan membangun beberapa PKS dengan kapasitas total sebesar 330 ton/jam, Pembangkit listrik energi terbarukan dengan dengan total kapasitas sebesar 50 MW dan akan terus membangun existing 20.000 Halandbank kebun Kelapa sawitnya, serta menambah landbank kebun kelapa sawit dengan strategi organic maupun inorganic.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas