Menperin: Pembangkit Listrik Tenaga Thorium Jadi Terobosan Energi
Sehingga menciptakan nilai tambah dan mewujudkan Indonesia sebagai negara industri berdaya saing.
Editor: Rachmat Hidayat
![Menperin: Pembangkit Listrik Tenaga Thorium Jadi Terobosan Energi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/saleh-husin245_20160524_133132.jpg)
"Kelangkaan energi dapat diantisipasi dengan menyatukan tekad untuk memulai perencanaan pembangunan PLT Thorium," tambahnya.
Pembangkit listrik thorium juga lebih efisien dibanding batu bara dan uranium sekalipun. Kalkulasinya, untuk menghasilkan 1.000 Mega Watt atau 1 Giga Watt per tahun diperlukan batu bara sebesar 3,5 - 4 juta ton.
Sedangkan uranium sebesar 200- 250 ton. Sementara thorium mempu menghasilkan kapasitas produksi listrik hanya dengan volume sebesar 7 ton.
Thorium sendiri merupakan limbah radioaktif yang hanya ditimbun dan belum dimanfaatkan sebagai hasil pemurnian dari timah, monazite, titanium dan zirkon. Bila thorium dimanfaatkan, maka hal ini sekaligus menjadi implementasi paradigma waste to energy.
Diperkirakan, sumber daya thorium di Indonesia sebesar 140.000 ton sehingga Indonesia bukan hanya merupakan negara yang siap menjadi negara dengan ketahanan energi yang kuat selama lebih dari 1.000 tahun namun juga mampu memasok energi listrik secara internasional.
"Ada lima daerah potensial yang dapat dikembangkan menjadi kawasan industri berbasis thorium yaitu, Bangka Belitung, Batam, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat," ujar Menperin.