Petani Bakal Merugi Jika Pemerintah Buka Kran Impor Bawang Merah
Saat ini harga pembelian di tingkat petani sudah berkisar pada angka Rp 12 ribu hingga Rp16 ribu per kilo gram
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Bawang Merah Nasional (Dednas) menilai langkah pemerintah akan membuka kran impor bawang merah sebanyak 2.500 ton, dapat merugikan para petani.
Ketua Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Debnas, Amin Kartiawan Danopa mengatakan, pada Juni mendatang dimulai panen raya bawang merah di seluruh sentra bawang merah baik di Jawa maupun di luar Jawa dan pasokan tersebut mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
"Impor bawang merah saat panen raya menyalahi aturan dan komitmen pemerintah yang menyatakan tidak akan impor produk pangan saat panen raya. Petani adalah pihak yang paling dirugikan dan sebagian besar petani akan bangkrut atau terlilit utang sehingga tidak bisa lagi atau kapok menanam bawang merah," tutur Amin, Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Menurut Amin, langkah yang telah dijalankan oleh pemerintah melalui percepatan distribusi melalui kerjasama pembelian bawang merah antara asosiasi petani dan Bulog sudah tepat dan telah menunjukkan adanya pengaruh, berupa penurunan harga bawang merah secara signifikan dalam seminggu terakhir.
"Komitmen petani dan pemangku kepentingan lain dalam kegiatan tersebut yang sudah menunjukkan sinyal positif terhadap penurunan harga, telah dicederai oleh pemerintah," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini harga pembelian di tingkat petani sudah berkisar pada angka Rp 12 ribu hingga Rp16 ribu per kilo gram, sehingga harga di tingkat konsumen yang diharapkan Rp 25 ribu per kilo gram akan terealisasi dalam bulan Ramadan ini.
"Jadi pemerintah perlu menunggu hasil akhir stabilisasi yang pada awalnya digagas dan diusulkan pemerintah, bukan malah secara sepihak mengaborsi kebijakan yang sedang berjalan," tegasnya.