Industri Migas Berharap Harga Minyak Konsisten Naik
Awalnya, harga referensi OPEC jatuh dari 38 dollar AS per barrel di Desember 2015 menjadi hanya sedikit di atas 22 dollar AS di Januari 2016.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang OPEC ke-169 berlangsung di Vienna, Austria, tepat saat kenaikan harga minyak dunia terjadi dan menembus angka 50 dollar AS per barel.
Presiden OPEC Al-Sada menyatakan, sejak terakhir pertemuan Vienna 4 Desember 2015, harga minyak dunia terus berfluktuasi.
Awalnya, harga referensi OPEC jatuh dari 38 dollar AS per barrel di Desember 2015 menjadi hanya sedikit di atas 22 dollar AS per barrel di Januari 2016.
"Kemudian naik di atas 40 dollar AS per barrel di April dan terus naik lebih tinggi di Mei,” ujar Al-Sada, Kamis (2/6/2016).
Al-Sada mengaku dengan kenaikan tersebut, memberikan angin segar bagi industri migas saat ini.
"Perkembangan harga saat ini cukup menggembirakan, khususnya jika dilihat dari sisi investasi yang diperlukan untuk keberlanjutan industri minyak dan gas bumi di masa depan," tambah Al-Sada.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said menyampaikan Indonesia akan menjalankan peran terbaiknya untuk OPEC.
"Kami akan berkontribusi terbaik dalam sidang ini untuk perkembangan OPEC ke depan," kata Sudirman.
Di sidang OPEC ke -169, dari Indonesia, delegasi yang hadir adalah Menteri Sudirman Said, Duta Besar Indonesia untuk Austria merangkap Slovenia, PBB dan Organisasi-Organisasi Internasional yang berkedudukan di Austria, Rachmat Budiman.
Ikut hadir pula Gubernur Indonesia untuk OPEC, Widhyawan Prawiraatmadja.