Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cikarang Dry Port Katrol Bisnis Tekstil Makin Menggeliat

"Perusahaan tekstil jadi tidak memerlukan pergudangan sebanyak dulu."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cikarang Dry Port Katrol Bisnis Tekstil Makin Menggeliat
Citra Indonesia
Cikarang Dry Port 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kehadiran Pusat Logistik Berikat (PBL) di Cikarang Dry Port membawa berkah bagi pebisnis tekstil domestik.

Pusat logistik yang mulai beroperasi tahun ini menjadi pusat logistik bagi produk kapas atau katun. Beban logistik dari pebisnis tekstil menjadi susut.

"Perusahaan tekstil jadi tidak memerlukan pergudangan sebanyak dulu," kata Ade Sudrajat Usman, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Minggu (12/6/2016).

Keberadaan Pusat Logistik Berikat di Cikarang tersebut membuat industri tekstil domestik cuma perlu menyediakan pergudangan antara 20-30 persen dari total kebutuhan pasokan bahan baku tekstil.

Pebisnis tekstil juga tidak lagi perlu menyediakan pergudangan tambahan.

Apalagi Pusat Logistik Berikat Cikarang Dry Port juga bisa menyediakan stok kapas dari negara tetangga, seperti Malaysia. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak kuartal satu tahun ini.

Menurut Benny Woernadi,  Managing Director Cikarang Inland Port (PT Gerbang Teknologi Cikarang), pengelola Cikarang Dry Port, biaya logistik importasi kapas bisa ditekan lantaran pihaknya sudah memindahkan gudang kapas yang ada di Malaysia ke Pusat Logistik Berikat Cikarang Dry Port.   

Berita Rekomendasi

Pusat logistik berikat Cikarang Dry Port sendiri, menurut Benny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/6/2016), sudah bisa melakukan impor.

Dari total logistik yang dikirim ke Cikarang, sekitar 60 persen impor.

Dari total impor itu, sebanyak 30 persen berasal dari gudang di Malaysia. Sedangkan 10 persen dari para retailer domestik.

Melihat respons positif pasar, manajemen Cikarang Dry Port berencana menambah  gudang Pusat Logistik Berikat kedua yang diharapkan rampung di akhir tahun ini.

Berdasar catatan, area Cikarang Dry Port yang akan dibangun memiliki luas empat hektare (ha) dan akan menempati lahan seluas 8 ha.


Menurut Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, perusahaan ini berencana mengembangkan Cikarang Dry Port.

Selain menambah gudang, pihaknya juga berencana membuat areal lapangan kontainer di sepanjang rel kereta api di Cikarang Dry Port.

Transportasi utama kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Cikarang Dry Port menggunakan jalur kereta api.

Langkah ekspansi perlu dilakukan perusahaan ini mengingat pertumbuhan bisnis Cikarang Dry Port sudah 20-30 persen per tahunnya.

Tahun lalu, pendapatan dari usaha ini berkontribusi Rp 120 miliar ke kocek KIJA.

Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri/Markus Sumartomdjon

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas