Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Garuda Terbang ke Semarang, Solo dan Jogja Via Terminal 3 Ultimate

"Tiga destinasi, terdapat 23 penerbangan dalam sehari. Setidaknya ada 4.000 penumpang per hari yang menggunakan fasilitas Terminal 3 Ultimate."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Garuda Terbang ke Semarang, Solo dan Jogja Via Terminal 3 Ultimate
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas cleaning service saat membersihkan lantai yang berada di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten, Minggu (12/6/2016). Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang direncanakan dapat beroperasi pada 20 Juni 2016.

Maskapai Garuda Indonesia akan menempati fasilitas terminal baru tersebut.

Vice President Ground Service Garuda Indonesia Pikri Ilham K menjelaskan, Garuda akan memindahkan 3 rute domestik dari Terminal 2F ke Terminal 3 Ultimate yaitu rute Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Solo, dan Jakarta-Semarang.

"Mungkin dengan 2-3 destinasi," ujar Pikri Ilham K, Vice President Ground Service Garuda Indonesia saat simulasi operasional Terminal 3 Ultimate, Bandara Soetta, Tanggerang, Minggu (12/6/2016).

Ketiga destinasi tersebut dipilih karena volume penerbangan yang relatif kecil dibandingkan penerbangan lainnya.

Pikri menilai, terlalu berisiko menempatkan penerbangan dengan volume yang padat saat operasional perdana.

"Kami lagi coba menghitung yang risikonya paling kecil, yang penerbangannya sedikit," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Untuk melayani 3 rute tersebut Garuda akan membuka lima counter check in dan membuka tiga pintu ruang tunggu menuju pesawat.

"Tiga destinasi, terdapat 23 penerbangan dalam sehari. Setidaknya ada sekitar 4.000 penumpang per hari yang menggunakan fasilitas Terminal 3 Ultimate," tambahnya.

Menurut dia, sebanyak 4.000 penumpang itu merupakan 25 persen dari kapasitas per hari 35.000 penumpang di terminal 2F.

Karena pembangunan Terminal 3 Ultimate belum selesai tuntas, Garuda akan memindahkan operasionalnya ke terminal ini secara bertahap.

"Kalau semua belum ready dan pekerja masih banyak, kan hazard, bayangkan pekerja masih banyak, peralatan yang membahayakan masih banyak, kalau masif, pengamanannya bagaimana," jelas Pikri.

Penulis: Pramdia Arhando Julianto

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas