Bus Anggotanya Kerap Jadi Korban Serangan 'Atlet' Lempar Batu, Ini Tanggapan Ketua Organda
Menurut Adrianto, hingga saat ini pelamparan bus masih terjadi. Organda pula kerap mendapat laporan langsung terkait masalah itu.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyesalkan masih banyaknya pelamparan batu terhadap bus antar kota antar provinsi (AKAP) di sejumlah daerah.
Hal itu menyebabkan bus-bus harus pulang dengan kaca retak atau pecah.
Ketua DPP Organda Adrianto Djokosoetono meminta petugas keamanan bisa bertindak lebih tegas terhadap para pelaku pelamparan bus AKAP sebab sangat membahayakan keselamatan supir dan penumpang.
"Kami akan minta arahan Kapolri dan Kakorlantas, kira-kira bisa tidak dilakukan operasi yang lebih intensif," kata Adrianto Djokosoetono di Kantor Kemenhub, Selasa (14/6/2016).
Selama ini, ada daerah-daerah yang dinggap rawan pelambaran batu. Daerah tersebut yakni Sumatera bagian selatan dari Lampung ke Jambi, Sumatera Bagian utara dari Medan ke Aceh, dan sebagian Jawa bagian selatan.
Menurut Adrianto, hingga saat ini pelamparan bus masih terjadi. Organda pula kerap mendapat laporan langsung terkait masalah itu.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan uji kelaikan bus dalam rangka kesiapan angkutan mudik Lebaran.
Dalam pemeriksaan itu ditemukan sejumlah bus yang kondisi kaca depannya retak-retak akibat lemparan baru.
Akibat kejadian itu, supir bus terpaksa memasang jaring besi di belakang kaca untuk menghindari batu-batu yang kerap dilempakan ke arah bus.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah meminta Organda untuk menggandeng Kepolisian untuk menindaklanjuti maraknya pelamparan batu terhadap bus.
Apalagi, dalam waktu dekat bus-bus AKAP akan melayani pemudik Lebaran.
Penulis: Yoga Sukmana