XL Axiata Tutup Dua Anak Usaha di Malaysia
"Dengan menutup kedua anak perusahaan ini, EXCL tidak lagi membayar biaya operational expenditure di sana."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT XL Axiata Tbk (EXCL) pekan lalu menutup dua anak usahanya di Malaysia, yakni GSM One dan GSM Two.
Keduanya ditutup karena berstatus tidak aktif dan tidak akan masuk lagi dalam laporan keuangan EXCL.
Penutupan ini juga membuat EXCL hanya memiliki satu anak usaha, yakni PT XL Planet yang bergerak di bidang e-commerce.
Tri Wahyuningsih, GM Corporate Communication EXCL, mengakui, kedua anak usaha itu ditutup karena tidak aktif. Efek penutupan juga tak signifikan mempengaruhi kinerja EXCL.
Beban keduanya sama sekali tidak mempengaruhi fundamental perseroan.
"Dengan menutup kedua anak perusahaan ini, EXCL tidak lagi membayar biaya operational expenditure (opex) di sana. Memang ada biaya opex sebelum penutupan, tapi nilainya tidak signifikan," ujar Tri, Senin (20/6/2016).
Tahun ini EXCL meningkatkan efisiensi biaya di berbagai lini.
Setelah menjual 2.500 menara milik ke PT Protelindo senilai Rp 3,56 triliun, EXCL membentuk perusahaan patungan dengan PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) senilai Rp 10 miliar untuk kolaborasi jaringan.
Kelak EXCL dan ISAT akan menerapkan kebijakan sharing infrastruktur aktif yang dapat menghemat belanja operasional.
EXCL perlu menutup kedua entitas anak usaha demi menghindari beban yang tidak perlu.
Dengan begitu, perseroan bisa berhemat dan fokus pada bisnis utama di bidang telekomunikasi, sembari melihat peluang e-commerce.
Murni Nurdini, Sekretaris Perusahaan EXCL, menyatakan, EXCL telah memperoleh sertifikat penutupan atau dissolution certificate dari Labuan Financial Services Authority.
EXCL mengantongi sertifikat itu pada 15 Juni 2016.
"Dengan diterimanya dissolution certificate, maka GSM One dan GSM Two tidak akan dicatatkan dalam laporan keuangan perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI pada 17 Juni 2016.