Ekonom Credit Suisse Yakin Belanja Negara Bikin Rebound Permintaan Domestik
Prediksi ini menyusul penghargaan Forecast Accuracy Award 2015 dari Consensus Economics yang diperoleh Credit Suisse tahun ini.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Santitarn Sathirathai, Economist Credit Suisse untuk Asia Tenggara dan India, memaparkan prediksi performa ekonomi Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya, ekonom yang diklaim selalu akurat memprediksi produk domestik bruto (PDB) dan inflasi Indonesia sejak 2013 ini berpandangan lebih konstruktif terkait dengan pemulihan ekonomi Indonesia.
”Kami percaya kombinasi belanja negara yang lebih kuat untuk infrastruktur dengan lebih akomodatifnya kebijakan moneter menyebabkan rebound-nya permintaan domestik setelah tiga tahun perlambatan,“ ujar Sathirathai.
Prediksi ini menyusul penghargaan Forecast Accuracy Award 2015 dari Consensus Economics yang diperoleh Credit Suisse tahun ini.
Penghargaan itu untuk tingkat akurasinya dalam memprediksi inflasi dan kinerja perekonomian Indonesia.
Baru pertama kali di Asia Forecast Accuracy Award diterima oleh seorang ataupun sekelompok ekonom yang sama selama tiga tahun berturut-turut.
“Award ini memperkuat posisi Credit Suisse sebagai institusi terdepan yang menyajikan riset dengan kualitas terbaik dan hasil terpercaya bagi klien kami. Credit Suisse secara konsisten meninjau pandangan yang berlaku di pasar dan hasil temuan kami terbukti akurat selama tiga tahun terakhir,“ tukas Sathirathai.
Consensus Economics adalah organisasi survei ekonomi skala global yang berbasis di London.
Program Forecast Accuracy Award didedikasikan bagi para ekonom yang memiliki prediksi paling akurat terkait performa pertumbuhan PDB dan Indeks Inflasi Harga Konsumen (IHK) untuk perekonomian negara dalam periode 24 bulan.
Forecast Accuracy Award didasarkan atas prediksi oleh lebih dari 700 ekonom di seluruh dunia setiap bulannya.
Penilaian dilakukan dengan menerapkan tingkat Mean Absolute Error (MAE) untuk PDB dan inflasi, serta mengindentifikasi ekonom dengan tingkat kesalahan paling rendah dalam prediksinya.