PLN Berambisi Akuisisi Bisnis Geothermal Milik Pertamina
"Ini sinergi antar-BUMN, untuk memperkuat ketahanan energi."
Editor: Choirul Arifin
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mendukung rencana PLN yang akan mengakuisisi PGE. Sebab, usaha PGE akan terintegrasi dengan PLN.
"Akuisisi ini bisa membuat proses-proses pembelian tenaga listrik dan uap panas bumi seharusnya lebih cepat, mudah serta ongkos PLN menjadi lebih murah," terangnya, Selasa (2/8/2016).
Namun sejauh ini dia melihat PLN belum terlihat serius mendorong investasi listrik panas bumi.
Sebagai contoh, PLN juga punya anak usaha PLN Geothermal yang tidak bisa berkembang karena ternyata kurang modal.
"Saat ini PLN cash strapped (kekurangan uang tunai), apalagi belanja modalnya perlu dialokasikan untuk pembangunan pembangkit dan transmisi listrik," jelasnya.
Dalam catatan Fabby, hingga 2016, PGE berencana menambah kapasitas menjadi 607 MW.
Sementara target tahun 2019 sebesar 907 MW. Tahun lalu 2015 penjualan PGE mencapai sekitar US$ 530 juta dengan laba US$ 85,10 juta.
"Business plan PGE solid. Kalau di akuisisi oleh PLN, PLN yang diuntungkan. Tapi, apakah Pertamina mau melepas dan PLN punya dana?" katanya.
Reporter: Pratama Guitarra