Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sawit Sumbermas Sarana Akan Perluas Perkebunan Sawit di Kalimantan Tengah

Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) akan memperluas area perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Sawit Sumbermas Sarana Akan Perluas Perkebunan Sawit di Kalimantan Tengah
Tribunnews.com/Arif Wicaksono
Due Dilligance Meeting & Public Expose PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, di Jakarta, Kamis (8/11/2013) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) akan memperluas area perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dengan cara mengakuisisi lahan-lahan yang telah produktif.

Direktur SSMS Harry M. Nadir mengatakan, perseroan tetap akan membidik peluang-peluang akuisisi, demi mempertahankan dan mengembangkan luas areal tanaman kelapa sawit, di mana saat ini perkebunan sawit milik perseroan mencapai 100 ribu hektare.

"Cara yang kami tempuh adalah akuisisi an-organik, akuisisi ini dilakukan sepanjang memenuhi kondisi yang baik, mulai dari aspek lingkungan, kualitas dan perizinan serta lokasinya di Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah," tutur Harry di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Harry menjelaskan, pada akhir tahun kemarin perseroan telah mengakuisisi dua perusahaan sawit dengan nilai transaksi mencapai 50 juta dolar AS. Kedua perusahaan tersebut yaitu PT Mirza Pratama Putra (MPP) dan PT Menteng Kencana Mas (MKM).

"Luas perkebunan MPP mencapai 6.424 hektar, dan MKM luas lahan kebunnya sebesar 10.347 hektar," ucap Harry.

Tahun ini dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 450 miliar yang bersumber dari kas internal. Hingga kuartal pertama 2016, telah terserap sekitar 20 persen untuk pemupukan tanaman sawit.

Pada semester I 2016, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 194,8 miliar, atau turun 44,5 persen dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Menurunnya harga minyak sawit mentah tahun lalu dan sekarang mulai membaik belum dapat meningkatkan kinerja perseroan karena terjadi penurunan produksi," kata Harry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas